Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Bentuk Tentara IT untuk Perangi Penyusupan Digital Rusia

Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov mengatakan, Ukraina akan membentuk "pasukan IT" untuk memerangi penyusupan digital Rusia.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Ukraina Bentuk Tentara IT untuk Perangi Penyusupan Digital Rusia
Freepik
Ilustrasi peretasan - Ukraina akan membentuk "pasukan IT" untuk memerangi penyusupan digital Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina akan membentuk "pasukan IT" untuk memerangi penyusupan digital Rusia.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov pada Sabtu (26/2/2022).

Ukraina telah memanggil peretasnya ke bawah tanah untuk membantu melindungi infrastruktur penting dan melakukan misi mata-mata dunia maya terhadap pasukan Rusia, Reuters secara eksklusif melaporkan pekan lalu.

"Kami menciptakan pasukan IT," tulis Fedorov dalam Tweet yang ditautkan ke saluran di aplikasi perpesanan Telegram yang menerbitkan daftar situs web Rusia terkemuka.

"Akan ada tugas untuk semua orang. Kami terus berjuang di front cyber. Tugas pertama adalah pada saluran untuk spesialis cyber," tambahnya, dikutip dari CNA.

Baca juga: Kyiv Dibombardir Serangan Udara, PBB Laporkan 240 Korban Sipil, 64 Orang Tewas sejak Invasi Rusia

Baca juga: Chechnya Ikut Kerahkan Pasukan ke Ukraina, Desak Warga Gulingkan Pemerintah

Saluran Telegram mencantumkan situs web 31 bisnis besar Rusia dan organisasi negara termasuk raksasa energi Gazprom, produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil, tiga bank dan beberapa situs web pemerintah.

Kremlin.ru, situs resmi Kremlin dan kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, dimatikan pada hari Sabtu dalam serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi.

Berita Rekomendasi

Perangkat lunak penghapus data berbahaya ditemukan beredar di Ukraina minggu lalu, menyerang ratusan komputer, menurut para peneliti di perusahaan keamanan siber ESET.

Kecurigaan jatuh pada Rusia, yang telah berulang kali dituduh melakukan peretasan terhadap Ukraina dan negara-negara lain.

Para korban termasuk lembaga pemerintah dan lembaga keuangan.

Inggris dan Amerika Serikat mengatakan peretas militer Rusia berada di balik serentetan serangan DDoS pekan lalu yang secara singkat membuat situs perbankan dan pemerintah Ukraina offline sebelum invasi Rusia.

Rusia telah membantah tuduhan itu.

Blokir Iklan untuk Media Rusia

YouTube telah menghentikan beberapa channel yang berasal dari Rusia, termasuk media yang didanai negara itu, Russia Today (RT).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas