40 Persen Gas Alam Eropa Dipasok Rusia, Ini Jalurnya
Harga gas Eropa melonjak lebih dari 30 persen pada Kamis lalu, setelah pasukan Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Harga gas Eropa melonjak lebih dari 30 persen pada Kamis lalu, setelah pasukan Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina.
Namun ada banyak hal yang menjadi alasan mengapa Rusia memiliki begitu banyak dampak pada pasar gas Eropa, bahkan di negara-negara yang tidak dipasok secara langsung oleh negara itu.
Berapa banyak gas yang dipasok Rusia ke Eropa?
Dikutip dari laman Reuters, Senin (28/2/2022), Eropa bergantung pada Rusia untuk sekitar 40 persen dari gas alamnya, sebagian besar diperoleh melalui pipa termasuk Yamal yang melintasi Belarus dan Polandia ke Jerman, lalu Nord Stream 1 yang mengalir langsung ke Jerman, dan pipa melalui Ukraina.
Jaringan pipa interkoneksi menghubungkan pasar gas internal Eropa.
Perlu diketahui, tidak semua negara di Eropa mendapatkan pasokan langsung dari Rusia.
Namun jika negara-negara seperti Jerman, yang merupakan konsumen terbesar gas Rusia menerima lebih sedikit dari Rusia, mereka harus menggantinya dari tempat lain, misalnya, Norwegia yang memiliki efek knock-on pada gas yang tersedia untuk negara lain.
Akibatnya, kabar tentang pasokan Rusia ini memicu volatilitas harga gas Inggris seperti halnya di benua Eropa, meskipun Inggris biasanya hanya mendapatkan kurang dari 5 persen gasnya dari Rusia.
Baca juga: Ukraina Setujui Pertemuan Negosiasi di Belarusia, Presiden Lukashenko Jamin Keamanan Delegasi
Pasokan Rusia yang lebih rendah secara keseluruhan ke Eropa mengindikasikan bahwa lebih sedikit gas yang tersedia dari pemasok terbesarnya, Norwegia.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengaku optimis bahwa Uni Eropa (UE) akan mampu mengatasi beberapa gangguan impor gas dari Rusia.
Musim dingin yang ringan juga mengindikasikan stok gas Eropa lebih sehat dibandingkan yang diperkirakan banyak orang menjelang akhir musim dingin, meskipun tetap mendekati level terendah 5 tahun.
Kendati demikian, harga gas diperkirakan akan tetap tinggi, dan beberapa negara Eropa telah menggelontorkan miliaran dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam sejumlah kebijakan untuk melindungi rumah tangga dari dampak rekor biaya energi yang tinggi.
Lalu apa yang terjadi pada penawaran Rusia?
Raksasa energi Rusia, Gazprom pada Kamis lalu mengatakan bahwa ekspor gas melalui Ukraina masih normal dan sesuai dengan permintaan dari konsumen.