Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Partai Ummat Minta Indonesia Ambil Peran Jadi Penengah Konflik Rusia-Ukraina

Peran pemerintah Indonesia dinilai sangat penting karena notabenenya Indonesia pernah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Partai Ummat Minta Indonesia Ambil Peran Jadi Penengah Konflik Rusia-Ukraina
AFP/GENYA SAVILOV
Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga ditembakkan, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia yang menyerang menekan jauh ke Ukraina saat pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kyiv, dengan Ledakan terdengar di ibu kota pada Jumat pagi yang digambarkan oleh pemerintah yang terkepung sebagai "serangan roket yang mengerikan". Ledakan di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan menelantarkan sedikitnya 100.000 orang. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP) 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Ummat turut menyoroti konflik yang terjadi di Rusia-Ukraina dengan menyarankan pemerintah Indonesia untuk menawarkan diri menjadi penengah di antara kedua negara tersebut.

Terlebih konflik yang terjadi antara dua negara bertetangga itu sangat potensial berdampak pada instabilitas politik dan ekonomi global.

Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi mengatakan, peran pemerintah Indonesia sangat penting karena notabenenya Indonesia pernah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

"Indonesia punya kans yang sangat besar menjadi penengah konflik. Indonesia sudah lama dikenal sebagai penggerak Gerakan Non Blok dan insya Allah akan dipercayai oleh kedua belah pihak yang sedang berkonflik," kata Ridho dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/2/2022).

Di tengah konflik yang sudah memasuki ibu kota Ukraina, Kyiv, kekinian wacana negosiasi antara kedua negara menyeruak untuk mengakhiri kontak senjata yang sudah menelan ratusan orang meninggal dunia dan banyaknya pengungsi ke negara-negara tetangga Ukraina.

Baca juga: Pemerintah Ukraina Kumpulkan Lebih Dari 10 Juta Dolar AS Donasi dalam Mata Uang Kripto

Dalam wacana negosiasi yang rencananya dilakukan pada Senin (28/2/2022) pagi waktu setempat, Rusia mengusulkan Minsk, ibu kota Belarusia, sebagai tempat negosiasi yang ditolak oleh Ukraina karena Belarusia dikenal sebagai negara pro Rusia.

Berita Rekomendasi

Sebaliknya, Ukraina mengusulkan negosiasi dilakukan Warsawa (Polandia), Bratislava (Slovakia), Budapest (Hungaria), Istanbul (Turki), atau Baku (Azerbaijan).

Di tengah macetnya saluran dialog antara kedua negara, dan belum ada titik temu di mana mereka bisa duduk satu meja, Israel menawarkan diri sebagai tempat negosiasi.

Namun, Israel juga dikenal sebagai negara yang terlalu dekat dengan AS yang menjadi rival Rusia sejak lama.

Akhirnya pada Minggu (27/2/2022) malam, kedua belah pihak sepakat bertemu di sebuah tempat di perbatasan Belarusia-Ukraina.

Meskipun begitu, kata Ridho, karena proses negosiasi ini akan memakan waktu yang panjang dan memerlukan mediator yang dipercaya kedua belah pihak, maka kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah dan mediator masih terbuka lebar.

"Itu sebabnya Partai Ummat memandang perlu Indonesia proaktif menawarkan diri menjadi penengah. Indonesia sangat ideal dan, sekali lagi, akan dipercayai oleh kedua belah pihak," ucap Ridho.

"Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia secara populasi. Kita cukup pantas untuk mengusulkan meskipun kita menyadari kondisi dalam negeri sendiri sedang banyak masalah seperti komoditi minyak goreng yang hilang di pasar, masalah Wadas, ekonomi yang tak kunjung membaik, pelanggaran HAM, dan banyak lagi," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas