Subkontraktor Tokyo Disneyland Jepang Dituding Gelapkan Pajak 128 Juta Yen
Perusahaan itu dicurigai melakukan penggelapan pajak sekitar 128 juta yen termasuk pajak perusahaan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden sebuah perusahaan pekerjaan pembongkaran di Kota Chiba menyembunyikan pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan perbaikan subkontrak yang dilakukan di tempat-tempat wisata di Tokyo Disneyland.
Perusahaan itu dicurigai melakukan penggelapan pajak sekitar 128 juta yen termasuk pajak perusahaan.
"Tuduhan tersebut dilakukan oleh perusahaan pekerjaan pembongkaran "K.G" di Wakaba-ku, Kota Chiba dan Presiden Hitoshi Kasaka (54)," ungkap NHK, Senin (28/2/2022).
Informasinya, perusahaan telah meningkatkan penjualan dengan mensubkontrakkan pekerjaan perbaikan ke atraksi di Tokyo Disneyland dan toko-toko barang di dekatnya, tetapi pendapatannya rendah dengan mencatat biaya outsourcing fiktif.
Baca juga: PM Jepang Setuju Memutuskan Sistem Swift Transfer Perbankan ke Rusia
Departemen Inspeksi Biro Pajak Nasional Tokyo menuduh perusahaan itu menggelapkan pajak sekitar 128 juta yen termasuk pajak perusahaan dan pajak konsumsi dengan menyembunyikan pendapatan, sehingga total sekitar 378 juta yen selama dua tahun hingga Juli 2020.
Dana yang diperoleh dari penghindaran pajak disimpan dalam bentuk tunai di brankas bank, dan juga digunakan untuk dana operasional perusahaan dan pembelian kondominium.
NHK telah mengajukan permohonan pertanyaan kepada perusahaan tersebut, tetapi sejauh ini tidak ada tanggapan yang diterima.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.