Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Krisis akibat Invasi oleh Rusia, Pengamat Sebut Ukraina Dihantui Melonjaknya Kasus Covid-19

Pengamat menilai Ukraina tidak hanya dihantui krisis akibat invasi oleh Rusia tetapi juga naiknya kasus Covid-19 di negara tersebut.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
zoom-in Selain Krisis akibat Invasi oleh Rusia, Pengamat Sebut Ukraina Dihantui Melonjaknya Kasus Covid-19
Financial Express
Pengamat menilai Ukraina tidak hanya dihantui krisis akibat invasi oleh Rusia tetapi juga naiknya kasus Covid-19 di negara tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia menimbulkan dampak baru yaitu peningkatan kasus Covid-19 di Ukraina.

Dikutip dari Aljazeera, perang antar dua negara membuka lembaran gelap di mana naiknya kasus Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap Ukraina tetapi juga negara sekitar.

Diketahui, selama peperangan terjadi, sangat dimungkinkan para pasukan atau warga setempat mengidap virus dan dapat menyebarkan kepada orang di sekitarnya.

Baca juga: Atlet Olimpiade Ukraina Ikut Angkat Senjata Melawan Serangan Militer Rusia

Baca juga: Wali Kota Kyiv: Konvoi Pasukan Rusia Hampir Mencapai Ibu Kota, Kami Sedang Bersiap Menyambutnya

Apabila ditarik sejarah, medan perang menjadi ‘tempat ideal’ untuk penyebaran virus.

Hal ini dinyatakan oleh seorang dokter sekaligus dosen senior di Universitas Leeds dan Universitas Bradford Inggris, Amir Khan.

“Sejarah memperlihatkan bahwa medan perang menjadi tempat ideal untuk penyebaran penyakit mematikan.”

“Hal ini diakibatkan dari pemerintah yang terdistraksi akibat konflik, goyahnya layanan kesehatan, dan naiknya orang terinfeksi sehingga mengakibatkan badai pandemi yang sangat sempurna terkait bencana penularan penyakit,” ujarnya.

Seorang pria duduk di tempat penampungan sementara bagi pengungsi Ukraina di sebuah sekolah dasar di Przemysl, Polandia timur, pada 26 Februari 2022, setelah invasi Rusia ke Ukraina. - PBB mengatakan lebih dari 50.000 orang Ukraina telah meninggalkan negara itu dalam dua hari terakhir, menyerukan
Seorang pria duduk di tempat penampungan sementara bagi pengungsi Ukraina di sebuah sekolah dasar di Przemysl, Polandia timur, pada 26 Februari 2022, setelah invasi Rusia ke Ukraina. - PBB mengatakan lebih dari 50.000 orang Ukraina telah meninggalkan negara itu dalam dua hari terakhir, menyerukan "akses tanpa hambatan yang aman" untuk operasi bantuan. Aliran orang dengan mobil dan berjalan kaki terlihat menyeberang ke Hongaria, Polandia dan Rumania sementara ratusan orang berkemah di stasiun kereta api di kota perbatasan Polandia, Przemysl. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) (AFP/WOJTEK RADWANSKI)
Berita Rekomendasi

Faktor-faktor di atas akan menciptakan pandemi terkait penularan penyakit.

Amir mencontohkan penyebaran virus Ebola di Republik Demokrasi Kongo pada tahun 2018-2020.

Pada saat itu, penyebaran virus ebola dibarengi adanya konflik sipil sehingga menyebabkan terinfeksinya warga Kongo.

Selain itu, ia juga melihat bagaimana konflik di Kongo dapat berdampak teradapat ketersediaan pelayanan kesehatan publik sehingga semakin mempercepat penyebaran virus Ebola.

Efek terhadap pelayanan kesehatan di Kongo saat itu antara lain terkait vaksinasi yang tidak merata, tidak adanya waktu untuk melakukan isolasi saat terjangkit, dan pola hidup yang berubah akibat konflik.

Amir juga mencontohkan konflik yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara seperti Suriah, Irak, Yaman, dan Libya di mana konflik menyebabkan hancurnya layanan kesehatan publik seperti rumah sakit dan kllinik.

Ditambah banyaknya ahli kesehatan yang terbunuh akibat konflik semakin memperparah kondisi di negara-negara tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas