Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sikap China dalam Perang Rusia vs Ukraina, Menteri Luar Negeri China Angkat Suara

Tak hanya negara adidaya seperti AS, perang Rusia vs Ukraina juga menjadi perhatian China.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Sikap China dalam Perang Rusia vs Ukraina, Menteri Luar Negeri China Angkat Suara
grayline.com
Tembok Besar China Jinshanling - 

TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina menyita perhatian dunia.

Tak hanya negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS), perang negara tetangga di Eropa Timur itu juga menjadi perhatian negara besar China.

China dalam hal ini mennetukan sikapnya untuk menempatkan diri di posisi antara Rusia dan Ukraina.

Terbaru, seperti diberitakan CNN, China melalui Menteri Luar Negeri Wang Yi, melakukan terobosan baru.

Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina: Pasukan Terjun Payung Mendarat di Kharkiv, Serangan 3 Penjuru

Langkah maju dilancarkan Wang Yi untuk membangun komunikasi dengan pemerintahan Ukraina.

Wang Yi disebut telah melakukan panggilan telepon dengan  Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.

Posisi China

Berita Rekomendasi

Adapun, China memposisikan diri memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan di Ukraina.

Hal itu dilakukan setelah diplomat top Ukraina meminta bantuan menteri luar negeri China dalam menengahi gencatan senjata invasi Rusia.

“China selalu mendukung dan mendorong semua upaya diplomatik yang kondusif untuk penyelesaian damai krisis Ukraina, menyambut baik peluncuran negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina."

"Dan berharap kedua pihak akan melanjutkan proses dialog dan negosiasi serta mencari solusi politik yang mengakomodasi masalah keamanan yang sah dari kedua belah pihak," kata juru bicara Menteri Luar Negeri Wang Wenbin dalam sebuah pengarahan pada hari Rabu.

Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)
Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) (AFP/SERGEY BOBOK)

Pada hari Selasa, Menlu China Wang Yi melakukan panggilan telepon dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba.

Hasilnya, Ukraina bersedia untuk menjaga komunikasi dengan China dan China memediasi untuk realisasi gencatan senjata.

Kuleba juga mengatakan kepada CNN Christiane Amanpour pada hari Selasa bahwa China siap untuk mencari solusi damai dalam pembicaraan diplomatik untuk mengakhiri perang.

Baca juga: Mariupol Ukraina Dikepung dari 3 Arah, Jumlah Korban Bertambah Setiap Hari

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas