4 Fakta Serangan Rusia di PLTN Zaporizhzhia, Potensi Bahaya Radiasi hingga Kecaman Pemimpin Dunia
4 fakta soal pasukan Rusia berhasil merebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, Zaporizhzhia.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
![4 Fakta Serangan Rusia di PLTN Zaporizhzhia, Potensi Bahaya Radiasi hingga Kecaman Pemimpin Dunia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pltn-zaporizhzhia.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia berhasil merebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, Zaporizhzhia, yang berada di tenggara Ukraina.
Perebutan PLTN terbesar ke-9 di dunia itu dibenarkan oleh pejabat regional setempat.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan, serangan Rusia pada hari Jumat itu menyebabkan kebakaran di sebuah bangunan kompleks pabrik.
Untungnya, kobaran api tersebut dapat dipadamkan.
Namun, kobaran api tersebut memicu peringatan dan kecaman dari para pemimpin di seluruh dunia tentang potensi bencana besar.
Menanggapi hal itu, Rusia justru menyalahkan Ukraina atas terjadinya kebakaran.
Baca juga: Jenderal Berpengaruh di Rusia Tewas Dalam Serangan Pasukan Pertahanan Ukraina
Baca juga: Pasukan Rusia Rebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa
Berikut 4 fakta terkait serangan Rusia di PLTN terbesar di Eropa, Zaporizhzhia yang dikutip Tribunnews dari Al Jazeera:
1. Lokasi Zaporizhzhia
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia terletak di selatan Ukraina.
Zaporizhzhia berada di dekat Sungai Dnieper, sekitar 550 kilometer (342 mil) tenggara ibukota Ukraina, Kyiv.
PLTN itu juga berada sekitar 525 kilometer (325 mil) di selatan Chernobyl, situs tenaga nuklir terburuk di dunia yang mengalami kecelakaan pada tahun 1986 dan sekarang telah disita oleh pasukan Rusia.
![PLTN Zaporizhzhia di Ukraina sebelum dibombardir tentara Rusia. Ini merupakan PLTN terbesar di Eropa dengan 6 reaktor nuklir yang mampu menghasilkan energi listrik 40-42 miliar kWh.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pltn-zaporizhzhia-di-ukraina.jpg)
Pembangkit ini memiliki kapasitas total sekitar 6.000 megawatt, cukup untuk memberi daya sekitar empat juta rumah.
Pada hari Rabu (2/3/2022), penduduk yang membawa bendera Ukraina telah memblokir jalan menuju pabrik tersebut.
Hal ini sempat menjadi kebuntuan bagi para pasukan Rusia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.