Rusia Serang PLTN Zaporizhzhia, Kemlu Ukraina: Dampaknya Bisa 10 Kali Lebih Besar dari Chernobyl
Menlu Ukraina Dmytro Kuleba memperingatkan, jika PLTN Zaporizhzhia meledak bisa memicu bencana nuklir 10 kali lebih besar dari Chernobyl.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
Regulator nuklir Ukraina mengatakan pada Badan Energi Atom Internasional (IAEA), tidak ada perubahan tingkat radiasi nuklir di sekitar PLTN Zaporizhzhia.
IAEA juga telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Ukraina sebagai langkah antisipasi lebih lanjut.
IAEA meminta pasukan militer yang beroperasi di sana untuk menahan diri dari kekerasan di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir.
Lebih lanjut, dikutip dari The Moscow Times, Institusi Ukraina menyatakan PLTN Zaporizhzhia sudah direbut oleh Rusia.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh inspektorat pemerintah Ukraina yang mengawasi nuklir.
Tentang PLTN Zaporizhzhia
Dihimpun dari Tribunnews.com, PLTN Zaporizhzhia yang beroperasi sejak tahun 1984 ini terletak di Energodar, Ukraina bagian tenggara.
Zaporizhzhia adalah salah satu dari empat PLTN yang beroperasi di negara ini.
PLTN ini menghasilkan hingga 42 miliar kWh listrik, terhitung sekitar 40 persen dari total listrik yang dihasilkan oleh semua PLTN Ukraina dan seperlima dari produksi listrik tahunan Ukraina.
Terdapat enam reaktor nuklir di Zaporizhzhia dan menjadikannya pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Pengoperasiannya dijalankan oleh perusahaan pembangkit energi nuklir nasional Ukraina NNEGC Energoatom.
Dilansir laman power-technology.com, sejak beroperasi pada 1984 silam, pembangkit tersebut telah menghasilkan lebih dari 1,23 triliun kilowatt-jam (kWh) listrik per Desember 2021.
PLTN Zaporizhzhia dibuat pada masa Ukraina masih tergabung dengan Uni Soviet.
Wilayah Zaporizhzhia dipilih sebagai tempat PLTN karena tanah yang tidak cocok untuk pertanian dan jaraknya dari wilayah asing.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.