Warga Ukraina Takut Dampak yang Ditimbulkan dari Serangan Rudal Rusia Terhadap PLTN Zaporizhzhia
Para pemimpin dunia menyebut serangan di PLTN sebagai hal yang "mengerikan, ceroboh dan tidak dapat diterima."
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Militer Rusia menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.
Beberapa orang meninggal dan terluka dalam kebakaran yang terjadi akibat gempuran Rusia di pembangkit nuklir itu, menurut kementerian luar negeri Ukraina.
Para pemimpin dunia menyebut serangan di PLTN sebagai hal yang "mengerikan, ceroboh dan tidak dapat diterima."
Para pekerja memonitor PLTN Zaporizhzhia untuk memastikan keamanan dan tingkat radiasi dalam level normal.
Bila proses pendinginan bahan bakar nuklir terganggu, bisa terjadi kerusakan radioaktif dalam skala besar.
"Ribuan orang - termasuk warga sipil yang saat ini tiba bisa melakukan evakuasi dari daerah seputar PLTN - akan terdampak," kata pernyataan itu.
Baca juga: Rusia Salahkan Ukraina soal Penyerangan PLTN Zaporizhzhia, Dinilai Ulah Tukang Sabotase
Badan pengawas nuklir PBB mengatakan sejauh ini tingkat radiasi dan keamanan reaktor tidak terganggu.
Namun para pakar nuklir mengatakan serangan itu menyebabkan situasi yang penuh risiko.
Bila reaktor dan gedung reaktor rusak, reaktor bisa menjadi panas dan meleleh. Radiasi PLTB dapat menyebar dan dampak mereka yang terpapar akan sangat parah dan lama, termasuk menyebabkan kanker.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan serangan Rusia terhadap PLTN Zaporizhzhya dapat menyebabkan kerusakan sama dengan "enam kali Chernobyls."
Seperti yang diungkapkan presiden, kata pernyataan kemenlu, bencana nuklir di sana bisa lebih buruk dibandingkan Chernobyl and Fukushima.
"Rusia secara sadar melakukan serangan bersenjata ke pembangkit nuklir, tindakan yang melanggar semua perjanjian internasional dalam kerangka Badan Tenaga Atom Dunia, IAEA [International Atomic Energy Agency]," kata pernyataan itu.
Ukraina mendesak komunitas internasional untuk membantu pasukan Rusia angkat kaki dari wilayah itu untuk menjamin keamanan.