Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Serang Pabrik Roti di Makariv Ukraina, 13 Orang Tewas

Sedikitnya 13 orang tewas akibat serangan Rusia terhadap industri roti di kota Makariv, Ukraina.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
zoom-in Rusia Serang Pabrik Roti di Makariv Ukraina, 13 Orang Tewas
AFP/SERGEI SUPINSKY
Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - 13 orang tewas dalam serangan Rusia di pabrik roti di kota Makariv, Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia melanjutkan pengepungan dan pengeboman kota-kota Ukraina.

Sedikitnya 13 orang tewas dalam serangan Rusia terhadap industri roti di kota Makariv, kata pihak berwenang Ukraina.

Makariv merupakan kota di Ukraina yang terletak sekitar 50 kilometer di barat Kyiv.

Dikutip dari Al Jazeera, layanan darurat setempat mengatakan bahwa lima orang dari 30 orang yang diyakini berada di sana pada saat serangan itu diselamatkan dari reruntuhan pada Senin (7/3/2022).

Serangan terhadap pabrik itu terjadi ketika jumlah pengungsi yang melarikan diri melintasi perbatasan dari serangan Rusia di Ukraina melewati angka 1,7 juta, menurut angka PBB.

Baca juga: Pembangunan Tenaga Nuklir Iran Terancam Gagal, Buntut dari Konflik Rusia Vs Ukraina

Baca juga: Kanada Berlakukan Sanksi untuk 10 Tokoh Publik Rusia

Pasukan Rusia terus melakukan pengepungan dan pengeboman kota-kota Ukraina pada Selasa (8/3/2022).

Di kota pelabuhan Mariupol selatan yang dikelilingi, ratusan ribu orang masih terperangkap tanpa makanan dan air di bawah pengeboman.

BERITA TERKAIT

"Mereka membom kehidupan semua yang bergerak," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

“Toko roti dihancurkan. Dan ini terjadi di berbagai kota,” tambahnya, berbicara melalui panggilan zoom dengan kelompok Yahudi di Amerika Serikat.

Sementara itu, Moskow menggambarkan serangan darat, laut dan udara sebagai "operasi militer khusus" yang menargetkan infrastruktur militer Ukraina.

Penembakan berat Rusia meratakan puluhan bangunan tempat tinggal dan menewaskan beberapa orang, termasuk anak-anak, di kota Zhytomyr pada hari Jumat.

Serangan lainnya

Di kota kedua Ukraina Kharviv, rumah dan toko di distrik perumahan berubah menjadi puing-puing, meskipun tidak ada posisi tentara Ukraina atau infrastruktur strategis yang terletak di sana, seorang koresponden Al Jazeera melaporkan.

Di pinggiran ibu kota Ukraina, Irpin, media AS melaporkan menyaksikan pasukan Rusia menembaki para pengungsi, menewaskan satu keluarga beranggotakan empat orang.

Simbol Z seringkali terlihat di tank dan mesin pembunuh Putin yang memasuki Ukraina.
Simbol Z seringkali terlihat di tank dan mesin pembunuh Putin yang memasuki Ukraina. (East2West)

Wartawan Reuters di kota itu pada hari Minggu menyaksikan penduduk berlarian menyelamatkan diri, membawa anak-anak kecil, hewan peliharaan, dan tas barang-barang.

Keluarga berlindung saat ledakan meledak di kota dan api membubung ke langit.

Jumlah warga sipil yang tewas di Ukraina tidak dapat diidentifikasi secara independen.

PBB mengatakan pada hari Senin bahwa setidaknya 406 warga sipil telah tewas, termasuk 27 anak-anak, sejak Rusia melancarkan serangan militernya.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Tegaskan Hanya Kirim Militer Profesional ke Ukraina

Baca juga: Terimbas Sanksi Barat ke Rusia, Harga Logam Mulia Palladium Melonjak

Sementara layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan pada hari Rabu lalu bahwa 2.000 orang telah meninggal, tetapi angka tersebut belum diverifikasi secara independen.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pada hari Senin, setidaknya sembilan orang telah tewas dalam 16 serangan terhadap fasilitas kesehatan sejak dimulainya invasi.

Pembicaraan putaran ketiga antara Rusia dan Ukraina pada hari Senin membuat sedikit kemajuan untuk meredakan konflik.

Seorang negosiator Ukraina mengatakan bahwa meskipun kemajuan kecil dalam menyepakati logistik untuk evakuasi warga sipil telah dibuat, sebagian besar tetap tidak berubah.

“Sampai sekarang, tidak ada hasil yang secara signifikan memperbaiki situasi,” kata Mykhailo Podolyak dalam sebuah pernyataan video, sementara negosiator Rusia Vladimir Medinsky, mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan itu “tidak mudah”.

“Kami berharap mulai besok koridor-koridor ini bisa berfungsi,” katanya.

Pembicaraan putaran keempat akan segera dilakukan, kata perunding Rusia Leonid Slutsky kepada televisi pemerintah Rusia.

(Tribunnews.com/Yurika)

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas