Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Ukraina Tabrak Kapal Perang Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam

Angkatan Bersenjata Ukraina diklaim telah menabrak kapal perang angkatan laut Rusia di Laut Hitam.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Miftah
zoom-in Tentara Ukraina Tabrak Kapal Perang Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam
AFP/EMMANUEL DUPARCQ
Seorang pria Ukraina berdiri di puing-puing di Zhytomyr pada 02 Maret 2022, setelah pemboman Rusia sehari sebelumnya. - Penembakan itu menewaskan sedikitnya 3 orang dan melukai hampir 20 orang menurut penduduk setempat dan otoritas setempat, menghancurkan pasar lokal dan sedikitnya 10 rumah pada 01 Maret 2022. (Photo by Emmanuel DUPARCQ / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Tentara Ukraina disebut menyerang kapal perang milik Rusia.

Angkatan Bersenjata Ukraina diklaim telah menabrak kapal perang angkatan laut Rusia di Laut Hitam.

Pernyataan ini disampaikan Juru bicara Markas Besar Operasional Administrasi Militer Daerah Odesa, Ukraina, Serhiy Bratchuk, dikutip dari laman Ukrinform, Senin (7/3/2022).

"Kami akan menghancurkan musuh, minus satu kapal perang musuh, musuh menderita kerugian. Kerja bagus, kalian. Kemuliaan bagi Angkatan Bersenjata," kata Bratchuk.

Kendati demikian, markas operasional itu tidak memberikan rincian terkait serangan terhadap kapal perang musuh ini.

"Belum ada konfirmasi apakah itu kapal patroli atau kapal roket, tapi yang pasti minus satu kapal," kata Bratchuk.

Berita Rekomendasi

Perang telah berlangsung di Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Menurut Ukraina, pasukan Rusia telah menembaki dan menghancurkan infrastruktur utama dan rumah tangga.

Darurat militer kemudian diberlakukan di Ukraina dan mobilisasi pun diumumkan.

Baca juga: Poseidon, Senjata Pamungkas Putin Jika Akhirnya Harus Perang Habis-habisan Melawan Amerika dan NATO

Ukraina bahkan telah secara resmi mengajukan gugatan terhadap Federasi Rusia ke Pengadilan Kriminal Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Den Haag, Belanda.

Sementara alasan Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina adalah karena Ukraina dinilai gagal mengimplementasikan perjanjian Minsk dan menyelesaikan konflik di Donbass secara damai.

Baca juga: Negosiasi Ukraina dan Rusia akan Dimulai di Belovezhskaya Pushcha Senin Sore

Presiden Rusia Vladimir Putin pun mengatakan bahwa negaranya tidak punya pilihan lain selain bertindak, setelah berminggu-minggu terjadi aksi penembakan terhadap Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang diklaim dilakukan pasukan Ukraina.

Dengan demikian, ia kemudian memerintahkan pasukannya untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi negara tetangganya itu.

Rusia bahkan mengklaim telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengirimkan persenjataan canggih mereka ke Ukraina.

Putin menilai bahwa hal itu akan membuat Ukraina berani dan mendorongnya untuk mencoba menyelesaikan konflik di Donbass dengan menggunakan militernya.

Baca juga: Kisah Sepasang Tentara Ukraina Menikah di Tengah Invasi Rusia: Saya Bersyukur Hari Ini Bisa Ada

Sebelumnya, The Washington Post melaporkan bahwa AS telah mengirim perangkat keras militer senilai ratusan juta dolar AS ke Ukraina sejak Desember 2021, beberapa bulan sebelum keputusan Rusia untuk meluncurkan operasi militer khusus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas