Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ada Kemajuan dalam Pertemuan Rusia dan Ukraina, Kyiv Menolak Tuntutan Rusia

Tidak ada kemajuan dalam pertemuan antara Rusia dan Ukraina. Ukraina menolak tuntutan yang diajukan Rusia.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Miftah
zoom-in Tak Ada Kemajuan dalam Pertemuan Rusia dan Ukraina, Kyiv Menolak Tuntutan Rusia
ISTIMEWA
Foto dari kiri ke kanan: Volodymyr Zelenskyy, Vladimir Putin, 

TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada kemajuan dalam pertemuan antara Rusia dan Ukraina.

Ukraina menolak tuntutan yang diajukan Rusia.

Menteri Luar Negeri Lavrov dan Kuleba membuat sejumlah pernyataan setelah pertemuan di Antalya.

Menteri Luar Negeri Federasi Rusia dan Ukraina Sergey Lavrov dan Dmitry Kuleba mengadakan briefing setelah pertemuan mereka di Antalya, Turki.

“Tidak ada kemajuan dalam gencatan senjata,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba, seperti dilaporkan BFM.

Dia mengklarifikasi dirinya  akan mendiskusikan dengan Lavrov masalah gencatan senjata selama 24 jam, namun tidak ada kemajuan dalam masalah ini.

Selain itu, menteri Ukraina mencatat, pertemuan ini tentang masalah kemanusiaan, dan Kyiv mencoba mencari solusi diplomatik untuk situasi tersebut.

Baca juga: Bored Ape Yacht Club Sumbang 1 Juta Dolar AS Untuk Militer Ukraina

Baca juga: Terdakwa Serangan Ransomware Asal Ukraina Diekstradisi ke Amerika Serikat

Berita Rekomendasi

Moskow Mengharapkan Status Netral dari Ukraina

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (The Moscow Times)

Pada gilirannya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan inisiatif untuk membuka koridor kemanusiaan setiap hari tetap berlaku.

Rusia tidak menyerang Ukraina dan tidak akan menyerang negara lain, namun serangan dari Kyiv terhadap DPR dan LPR telah direncanakan dengan matang, kata Menlu Rusia.

Menurut Lavrov, Ukraina telah dibuat menjadi "anti-Rusia" selama bertahun-tahun.

Menteri Lavrov juga mengangkat isu penembakan rumah sakit bersalin di Mariupol.

Menurut Lavrov, tidak ada pasien dan staf di rumah sakit bersalin itu, karena bangunan itu telah lama menjadi basis para ekstremis.

Adapun ekspansi NATO, Rusia menganggap penolakan aliansi untuk mempertimbangkan kepentingan Moskow dalam masalah ekspansi tidak dapat diterima.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas