Ukraina Klaim Dibantu Sukarelawan Perang Barat, Rusia Izinkan Sukarelawan Perang dari Timur Tengah
Vladimir Putin pada Jumat (11/3/2022) telah memberi lampu hijau untuk mendatangkan ribuan pejuang dari Timur Tengah untuk berperang melawan Ukraina.
Editor: Hasanudin Aco
Sebelumnya, NATO telah menolak seruan Ukraina untuk memberlakukan zona larangan terbang untuk membantu melindungi langitnya dari rudal dan pesawat tempur Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta NATO untuk membentuk zona larangan terbang di atas Ukraina untuk mencegah serangan udara dari Rusia.
Pada Jumat (4/3/2022), Stoltenberg mengatakan, mereka bukanlah bagian dari konflik Ukraina.
"Kami bukan bagian dari konflik ini," kata Stoltenberg setelah pertemuan NATO di Brussels.
Penolakan tersebut merupakan pertanda bahwa NATO masih waspada agar tidak terseret ke dalam perang antara Rusia dengan Ukraina.
“Kami memiliki tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan, dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia,” sambung Stoltenberg.
Kendati demikian, Eropa menjanjikan lebih banyak sanksi untuk menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menanggapi penolakan NATO tersebut, Zelensky mengkritiknya dengan keras.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.