UPDATE Kasus Kematian Tangmo Nida: Ibunda Sebut akan Terima Kompensasi Sebesar 30 Juta Baht
Kematian Nida "Tangmo" Patcharaveerapong hingga saat ini masih menjadi misteri. beberapa orang menduga kematian aktris bukan terjadi karena kecelakaan
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kematian Nida "Tangmo" Patcharaveerapong hingga saat ini masih menjadi misteri.
Kasus tersebut membuat orang-orang tidak yakin dengan cara polisi dalam menangani penyelidikan.
Dikutip dari Bangkokpost.com, beberapa orang menduga kematian aktris ini bukan terjadi karena kecelakaan.
Mengingat banyak kejanggalan dalam kasus tersebut.
Masyarakat berharap, pihak polisi lebih transparan dalam menangani kasus kematian Tangmo Nida, dikarenakan salah satu tersangka adalah orang kaya dan memiliki koneksi dengan orang-orang berpengaruh di dunia politik.
Baca juga: Kasus Tewasnya Tangmo Nida: Polisi Sebut Ada Saksi Kunci yang Berbohong, Beri Keterangan Berbeda
Minimnya kepercayaan membuat banyak orang mempercayai berita bohong terkait kematian Nida.
Beberapa orang telah menerima teori konspirasi yang dijajakan oleh MP Mongkolkit Suksintharanon, pemimpin Partai Peradaban Thailand, dan Santhana Prayoonrat, mantan wakil pengawas Cabang Khusus, bahwa aktris itu mungkin sengaja dibunuh.
Kejanggalan tersebut di antaranya, kelima orang dalam kapal tersebut tidak diinterogasi sesegera mungkin dan meminta mereka untuk menjalani tes urin dan darah.
Setelah itu, pada 24 Februari 2022, beberapa jam setelah kejadian, kelompok tersebut mengembalikan perahu ke garasi pribadi.
Perahu tersebut kemudian sempat dibersihkan dan dua hari setelah kejadian, kelimanya melaporkan diri ke polisi dan melakukan tes urin.
Baca juga: Update Kasus Tewasnya Tangmo Nida: Temuan Miras hingga Polisi Sebut Ada Saksi Kunci yang Berbohong
Mengetahui itu, polisi mengatakan mereka akan menyelesaikan kasus ini pada akhir minggu ini atau minggu depan.
Kemudian, Mayor Jenderal Pol Udorn Yomcharoen, wakil komisaris Polisi Provinsi Wilayah 1, mengatakan bahwa Phaiboon "Robert" Trikanjananun telah memberi tahu penyelidik bahwa ia memiliki sedikit pengetahuan tentang mengemudikan perahu dan ingin mencobanya pada malam 24 Februari.
Polisi juga mengatakan barang bukti tidak menunjukkan adanya jejak penggunaan narkotika pada malam itu.
Sementara itu, ibunda Tangmo Nida yang bernama Panida Siriyudthayothin, sebelumnya mengatakan dalam sebuah wawancara dengan program populer Hone Krasae di TV Channel 3 bahwa ia memaafkan pemilik speedboat Tanupat dan pengemudi Phaiboon atas kematian putrinya, tetapi tidak dengan yang lain di kapal.