Rusia Culik Wali Kota Melitopol, Tuduh Bantu dan Danai Kegiatan Teroris
Ukraina mengklaim Ruia telah menculik Walikota Melitopol. Walikota Melitopol Ivan Fedorov dituh Rusia telah membantu dan mendanai kegiatan teroris.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina mengklaim Rusia telah menculik Wali Kota Melitopol.
Wali Kota Melitopol, Ivan Fedorov, dituduh Rusia telah membantu dan mendanai kegiatan teroris.
Fedorov juga dituduh menjadi bagian dari komunis kriminal.
Fedorov ditahan di pusat krisis kota.
Ia juga menolak untuk bekerja sama dengan musuh.
Melitopol kini berada di bawah kendali sementara pasukan Rusia.
Menurut situs web jaksa Luhansk, Fedorov dituduh sebagai sektor kanan, sebuah kelompok yang menurut jaksa Luhanks telah melakukan tindakan terorisme terhadap warga sipil di wilayah Donbas.
Mengutip Newsweek, selama pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Ukraina Sergiy Kyslytsya meminta rekannya dari Rusia untuk membebaskan Fedorov.
"Tolong minta Moskow untuk membebaskan Wali Kota Melitopol yang diculik," katanya.
Baca juga: Finlandia Mulai Pertimbangkan Gabung NATO karena Khawatir Bernasib seperti Ukraina
Baca juga: Pernyataan Bersama Para Pemimpin G7 terhadap Rusia: Segera Tarik Pasukan Militer dari Ukraina
Baca juga: WHO Sarankan Ukraina Hancurkan Patogen di Laboratorium Kesehatan untuk Cegah Penyebaran Penyakit
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebut, penculikan Fedorov sebagai kejahatan perang di bawah Konvensi Jenewa.
Additional Protocol juga melarang penyanderaan warga sipil selama perang.
Kementerian Luar Negeri Ukraina juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menanggapi kasus penculikan ini.
"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera menanggapi penculikan Ivan Fedorov dan warga sipil lainnya, dan untuk meningkatkan tekanan pada Rusia untuk mengakhiri perang biadabnya terhadap rakyat Ukraina," kata MFA Ukraina dalam sebuah postingan Facebook.
Putin terbuka untuk bertemu dengan Zelensky