Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Rudal di Irak, Konsulat AS Diduga jadi Sasaran, PM Kurdistan: Kami Tak Tunduk pada Pengecut

Serangan rudal terjadi di wilayah Erbil Irak, di mana Konsulat Amerika Serikat disebut menjadi sasarannya.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Serangan Rudal di Irak, Konsulat AS Diduga jadi Sasaran, PM Kurdistan: Kami Tak Tunduk pada Pengecut
(Tangkap layar twitter @SaadoonMustafa)
Ledakan di wilayah Erbil, Irak. 

TRIBUNNEWS.COM - Gedung Konsulat Amerika Serikat (AS) di Erbil Irak, disebut menjadi sasaran serangan rudal, pada Minggu (13/4/2022).

Momen serangan tersebut terekan di media sosial, menunjukkan beberapa ledakan besar di daerah tersebut.

Gubernur Erbil, Omed Khoshnaw, menyatakan bahwa beberapa rudal jatuh di daerah itu, dengan mengatakan tidak jelas apakah sasarannya adalah konsulat AS atau bandara.




Dikutip Tribunnews dari The Jerusalem Post, setidaknya terdengar ada lima ledakan dalam serangan tersebut.

Menteri Kesehatan Kurdistan menyatakan bahwa tidak ada korban tewas maupun luka-luka dalam insiden tersebut.

Sementara seorang pejabat AS mengatakan bahwa tidak ada korban militer AS dalam serangan itu.

Baca juga: Gedung Konsulat AS di Irak Dihujani Rudal Iran, Tak Ada Korban Militer

Di sisi lain sebuah akun intelijen sumber terbuka independen (OSINT) membagikan video yang dilaporkan dibagikan oleh warga sipil Iran yang menunjukkan rudal ditembakkan dari Iran pada saat serangan, dengan setidaknya satu video di-geolokasi ke sebuah situs di Khasabad di provinsi Azerbaijan Timur Iran.

BERITA TERKAIT

Ulama Syiah dan politikus Irak Muqtada al-Sadr menanggapi serangan tersebut, dirinya menunjukkan kemarahannya dalam unggahan twitternya.

"Atas nama Tuhan, Irbil berada di bawah api kehilangan dan pengkhianatan, dan di bawah rasa sakit kelaparan, seolah-olah orang-orang Kurdi dibantai. bukan orang Irak. Sebaliknya, mereka adalah paru-paru Irak dan bagiannya yang tak terpisahkan."

"Erbil tidak akan berlutut kecuali untuk moderasi, kemerdekaan dan kedaulatan. Damai dan cinta untuk Anda, Erbil, dan Anda orang Kurdi, dan kesabaran hingga tercapainya harapan: #National_Majority_Government," cuit al-Sadr.

Serangan rudal yang disebut diarahkan ke Erbil, Irak. (Tangkap layar @no_itsmyturn)
Serangan rudal yang disebut diarahkan ke Erbil, Irak. (Tangkap layar @no_itsmyturn) ((Tangkap layar @no_itsmyturn))

Dikutip dari Kurdistan 24, Perdana Menteri Wilayah Kurdistan Masrour Barzani mengutuk serangan di Erbil tersebut.

"Kami tidak akan tunduk pada para pengecut. Saya mengutuk keras serangan berulang kali malam ini terhadap Erbil, dan meminta warga sipil untuk mengikuti instruksi pasukan keamanan."

Kantor media Kurdistan 24 pun berada dekat dengan lokasi kejadian.

Baca juga: Jawab Tudingan Rusia, PBB Klaim Tidak Temukan Bukti soal Senjata Biologis di Ukraina

Baca juga: Pasukan Rusia Semakin Mendekat ke Ibukota Ukraina, Serangannya Hantam Sekolah hingga Fasilitas Medis

Akibat serangan itu menyebabkan saluran tersebut menghentikan siarannya selama beberapa menit.

“Kami akan meyakinkan penonton dan pemirsa bahwa kami akan terus bekerja dan melanjutkan pesan nasional kami.”

"Lebih dari tiga ledakan terdengar di Erbil malam ini, pasukan keamanan Erbil sedang menyelidiki insiden tersebut dan pembaruan akan segera tersedia," tweet Lawk Ghafuri, Kepala Hubungan Media Asing Dewan Menteri Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) setelah serangan itu.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas