Rusia Bantah Telah Meminta Bantuan Militer dari China
Rusia membantah telah meminta bantuan peralatan militer dari China seperti yang dilaporkan Amerika Serikat.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Rusia membantah telah meminta bantuan peralatan militer China seperti yang dilaporkan Amerika Serikat.
Dilansir Independent, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Senin (14/3/2022) bahwa Rusia dapat mengambil kendali penuh atas kota-kota besar Ukraina.
Peskov memperingatkan Barat bahwa negaranya memiliki kekuatan militer yang cukup untuk memenuhi semua tujuannya di Ukraina tanpa bantuan dari China.
"Rusia memiliki potensi independennya sendiri untuk melanjutkan operasinya," kata Peskov.
"Seperti yang kami katakan, semua berjalan sesuai rencana dan akan selesai tepat waktu dan penuh."
Peskov menambahkan bahwa beberapa kota besar Ukraina sudah dikepung oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Pemerintah China Tuduh AS Berbohong, Tepis Isu Rusia Minta Bantuan Invasi ke Ukraina
Baca juga: Rusia Minta Bantuan China Terkait Invasi ke Ukraina, AS akan Bujuk Beijing agar Tak Memasok Senjata
Invasi Rusia di Ukraina: Hari ke-19
Sementara itu, dilansir The Guardian, berikut sejumlah peristiwa yang terjadi di hari ke-19 invasi Rusia di Ukraina.
- Kementerian pertahanan Rusia telah mengakui bertanggung jawab atas serangan roket di Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan, sebuah pangkalan militer, di dekat perbatasan Polandia pada hari Minggu.
Korban tewas akibat serangan itu naik menjadi 35 orang.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut tindakan Rusia itu barbar dan mengatakan insiden itu adalah ujian bagi seluruh umat manusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk serangan itu, mengatakan kebrutalan harus dihentikan.
- Seorang wanita hamil dan bayinya meninggal setelah Rusia mengebom rumah sakit bersalin tempat dia seharusnya melahirkan, Associated Press melaporkan.
Gambar wanita yang dilarikan ke ambulans dengan tandu telah dipublikasikan di seluruh dunia.