Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Sebut Rudal Tochka-U Ukraina Hantam Donetsk, 23 Warga Sipil Tewas

Rusia mengatakan 23 warga sipil tewas akibat serangan rudal Ukraina di kota Donetsk. Korban tewas termasuk anak-anak.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Rusia Sebut Rudal Tochka-U Ukraina Hantam Donetsk, 23 Warga Sipil Tewas
AFP
Seorang pria berjalan melewati tanda jalan di kota Avdiivka, wilayah Donetsk, yang terletak di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia pada 21 Februari 2022. - Rusia mengatakan 23 warga sipil tewas akibat serangan rudal Ukraina di kota Donetsk. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian pertahanan Rusia mengatakan 23 warga sipil tewas akibat serangan rudal Ukraina di kota Donetsk.

Sementara itu, militer Ukraina membantah telah melancarkan serangan ke wilayah itu.

Donetsk merupakan wilayah yang telah dikendalikan oleh pemberontak pro-Rusia sejak 2014.

Rusia juga mengatakan bahwa rudal Tochka-U telah melukai 28 orang di kota Ukraina timur dalam "kejahatan perang".

Sebelumnya pada hari Senin (14/3/2022), seorang pemimpin separatis lokal telah mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS bahwa sebuah rudal Tochka-U telah dicegat di atas kubu pemberontak, tetapi bagian-bagiannya telah mendarat di pusat kota.

Baca juga: Bayi 18 Bulan Jadi Korban Pasukan Rusia, Berikut Ini Kisah Anak-anak dan Remaja Tewas dalam Invasi

Baca juga: Serangan Udara Rusia Hantam Bangunan Pemukiman di Ibu Kota Ukraina, Satu Orang Tewas

Denis Pushilin, kepala Republik Rakyat Donetsk, mengatakan daerah pemukiman rusak.

“Orang-orang mengantri di dekat ATM dan berdiri di halte bus,” katanya kepada jaringan Rossiya 24, seperti dikutip dari Al Jazeera.

BERITA REKOMENDASI

“Ada anak-anak di antara yang mati,” tambah Pushilin.

Namun, militer Ukraina dengan cepat menyangkal serangan itu.

"Ini jelas roket Rusia atau amunisi lain, bahkan tidak ada gunanya membicarakannya," kata juru bicara militer Ukraina, Leonid Matyukhin, dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Ditanya tentang laporan serangan Ukraina di Donetsk, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan itu adalah tragedi.

Baik korban tewas dan insiden itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Baca juga: Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Jatuhkan Sanksi untuk Moskow, Singapura Tuai Kritik Rusia

Baca juga: AS Peringatkan China agar Tak Bantu Invasi Rusia di Ukraina: Pasti akan Ada Konsekuensi

Laporan serangan itu muncul saat negosiator Ukraina dan Rusia bertemu untuk pembicaraan putaran keempat sejak Rusia menginvasi negara tetangganya pada 24 Februari, lalu.

Pembicaraan berakhir setelah beberapa jam tanpa terobosan.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan tujuan perangnya di Ukraina, yang ia sebut sebagai "operasi militer khusus", adalah "demiliterisasi dan denazifikasi" pemerintah Ukraina.

Dia mengklaim Kyiv telah melakukan "genosida" terhadap penduduk berbahasa Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk, yang secara kolektif dikenal sebagai Donbas, tempat tentara Ukraina memerangi separatis yang didukung Rusia sejak 2014.
Ukraina menyangkal tuduhan tersebut.

Konflik, yang meletus setelah pemberontak merebut sebagian Donbas dan mendeklarasikan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, telah menewaskan lebih dari 14.000 orang, termasuk tentara, warga sipil dan pejuang pemberontak.

(Tribunnews.com/Yurika)

Berita Konflik Rusia Vs Ukraina lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas