UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-20, Berikut Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi di hari ke-20 invasi Rusia ke Ukraina, dikutip The Guardian.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Perang yang berlangsung di Ukraina telah memasuki hari ke-20, Selasa (15/3/2022).
Seperti diketahui, Rusia menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Seorang pegawai televisi Channel One milik pemerintah Rusia menginterupsi siaran berita dengan meneriakkan "No War".
Pegawai tersebut juga memegang poster bertuliskan "Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong padamu di sini."
Baca juga: Wanita Ini Bawa Poster Bertuliskan Anti Perang di TV, Protes Invasi Rusia ke Ukraina, Terancam Bui
Baca juga: Di Tengah Invasi ke Ukraina, Penularan Covid-19 di Rusia Masih Tinggi, 41.055 Kasus Baru Pada Senin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut aksi tersebut dengan ucapan terima kasih.
"Saya berterima kasih kepada orang-orang Rusia yang tidak berhenti berusaha menyampaikan kebenaran," kata Volodymyr Zelensky.
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi di hari ke-20 invasi Rusia ke Ukraina, dikutip The Guardian.
- China memutuskan untuk memberikan Rusia dukungan ekonomi dan keuangan selama perang di Ukraina.
Baca juga: Singgung Ancaman Perang Dunia III, Ukraina Minta Negara Barat Terapkan Lebih Banyak Sanksi ke Rusia
Tiongkok kini mempertimbangkan untuk mengirim pasokan militer seperti drone bersenjata, pejabat AS diklaim takut.
Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, memaparkan kasus AS terhadap invasi Rusia dalam pertemuan tujuh jam yang "intens" di Roma dengan mitranya dari China, Yang Jiechi, menunjukkan bahwa Moskow telah berpura-pura tertarik pada diplomasi sambil mempersiapkan invasi.
Menurut Sullivan militer Rusia dengan jelas menunjukkan tanda-tanda kelemahan.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa AS telah memberi tahu sekutu bahwa China “merespons positif” permintaan Rusia untuk peralatan militer, klaim yang dibantah Beijing.
Baca juga: Pasukan Pertahanan Udara Ukraina Klaim Hancurkan 4 Helikopter dan 1 Pesawat Rusia
- Seorang pegawai televisi Channel One milik negara Rusia menginterupsi siaran TV pemerintah Rusia dengan meneriakkan “No War”.
Pegawai tersebut memegang papan bertuliskan “Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong padamu di sini.”
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.