Rusia Kumpulkan Bukti Kejahatan Rezim Kyiv dalam Perang Ukraina
Anggota layanan dan diplomat Rusia mengumpulkan bukti kejahatan perang yang dilakukan oleh pemerintah Ukraina selama perang.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
Update Invasi Rusia ke Ukraina
Perang Ukraina telah berlangsung selama 22 hari, terhitung sejak Kamis (24/2/2022) saat pertama kali diluncurkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Berikut perkembangan terbaru dari konflik ini, dilansir The Guardian:
- Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengisyaratkan bahwa pembicaraan damai menunjukkan kemajuan.
- Sebuah laporan oleh Financial Times tentang rencana perdamaian 15 poin yang diusulkan antara Moskow dan Kyiv hanya menunjukkan "posisi permintaan dari pihak Rusia", kata perunding Ukraina Mykhailo Podolyak.
FT melaporkan, rencana perdamaian "tentatif" mencakup gencatan senjata dan penarikan Rusia jika Kyiv menyatakan netralitas dan menerima batasan pada angkatan bersenjatanya.
- Pasukan Rusia diklaim mengebom kompleks teater dan kolam renang tempat warga sipil berlindung di Kota Mariupol, lapor pejabat setempat.
- Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai 'penjahat perang'.
- Presiden Zelensky meminta Kongres AS menyediakan lebih banyak senjata untuk melawan serangan udara Rusia dan sanksi lebih lanjut.
- Pasukan Rusia menembak dan membunuh 10 orang yang mengantre untuk roti di Kota Chernihiv, Ukraina utara, kata kedutaan AS di Kyiv.
- Dewan keamanan PBB akan bertemu pada Kamis atas permintaan enam negara Barat yang mengupayakan sidang terbuka terkait krisis Ukraina.
- Pasukan Rusia telah membebaskan Wali kota Melitopol di Ukraina.
- Mayat lima orang, termasuk tiga anak-anak, ditemukan selama pencarian di gedung tempat tinggal yang diledakkan di Kota Chernihiv, kata layanan darurat Ukraina.
- Lebih dari 3 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, menurut catatan Badan Pengungsi PBB (UNHCR).