UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-23, Berikut Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi dalam invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-23, dikutip The Guardian.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-23, Jumat (18/3/2022).
Analis intelijen pertahanan Inggris meyakini Rusia mengalihkan sejumlah besar pasukan untuk mempertahankan jalur pasokannya daripada melanjutkan serangannya di Ukraina.
Laporan intelejen terbaru dari Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim masalah logistik terus melanda pasukan Rusia.
Sejauh ini, sekitar 30.000 warga sipil meninggalkan kota Mariupol.
Baca juga: 5 Skenario Akhir Perang Rusia-Ukraina: Kejatuhan Kyiv hingga Penggulingan Putin dari Kursi Presiden
Baca juga: Rusia Tuding AS Ada di Balik Proyek Rahasia yang Dilakukan di Laboratorium Kharkiv Ukraina
Balai kota Mariupol mengatakan sekitar 80 persen perumahan hancur akibat serangan Rusia.
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi dalam invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-23, dikutip The Guardian.
Masalah logistik
Analis intelijen pertahanan Inggris meyakini Rusia mengalihkan sejumlah besar pasukan untuk mempertahankan jalur pasokannya daripada melanjutkan serangan di Ukraina.
Laporan intelijen terbaru Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan masalah logistik terus melanda pasukan Rusia.
Baca juga: Seorang Warga AS Tewas Ditembak Tentara Rusia di Chernihiv Ukraina
Baca juga: PBB: Lebih dari 700 Warga Sipil Ukraina Tewas akibat Serangan Rusia
130 orang dievakuasi dari ruang bawah tanah
Sejauh ini sekitar 130 orang dievakuasi dari ruang bawah tanah sebuah teater yang terkena serangan udara Rusia di kota Mariupol, Ukraina selatan yang terkepung, kata para pejabat.
Ratusan orang bersembunyi di bawah teater, yang ditetapkan sebagai tempat perlindungan bagi warga sipil yang terlantar, ketika diserang pada Rabu (16/3/2022).
Mantan gubernur wilayah Donetsk Serhiy Taruta mengatakan upaya penyelamatan terhambat oleh gangguan total layanan sosial dan ketakutan akan serangan Rusia di kota itu.
30 ribu warga sipil tinggalkan Mariupol