Tabrak Gunung dan Terbakar, 132 Penumpang Boeing 737 China Eastern Airlines Diduga Tewas
Seluruh penumpang Boeing 737-800 maskapai Eastern China Airlines sejumlah 132 orang dikhawatirkan tewas setelah pesawat menabrak gunung pada hari ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
CCTV melaporkan, pemeriksaan keselamatan akan dilakukan di sektor penerbangan sementara Presiden Xi Jinping telah mengaktifkan mekanisme darurat untuk membantu upaya penyelamatan.
Dewan negara bagian juga telah mengirim pejabat ke lokasi untuk menyelidiki.
Pesawat Boeing 737-800 yang jatuh pada Senin ini memiliki catatan keselamatan yang baik dan merupakan pendahulu dari model 737 MAX yang telah di-grounded di China.
Diketahui 737 MAX dihentikan terbang selama lebih dari tiga tahun setelah kecelakaan fatal di Indonesia pada 2018 dan Ethiopia pada 2019.
Baca juga: Pesawat China Eastern Airlines Jatuh di Guangxi, Kemlu RI Cek Keberadaan WNI
Baca juga: Dampak Pesawat China Jatuh di Provinsi Guangxi, Sebabkan Kebakaran di Gunung
Sementara itu, kecelakaan pesawat domestik terburuk di China terjadi pada 1994, menurut Aviation Safety Network.
Saat itu, China Northwest Airlines Tupolev Tu-154 yang terbang dari Xian ke Guangzhou jatuh setelah lepas landas, menewaskan semua 160 orang di dalamnya.
Kecelakaan domestik terakhir terjadi pada 2010, ketika sebuah pesawat jatuh di Yichun di provinsi Heilongjiang, menewaskan 42 orang.
Maskapai penerbangan China mencatat lebih dari 100 juta jam penerbangan yang aman terus menerus pada 19 Februari, menurut Zhu Tao, seorang pejabat di Administrasi Penerbangan Sipil.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)