Tentara Ukraina Minta Warga Siap-siap dengan Serangan Membabi Buta dari Rusia
Militer Ukraina mengimbau masyarakat agar bersiap menghadapi serangan Rusia yang lebih mengerikan terhadap infrastruktur vital, Selasa (22/3/2022).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
![Tentara Ukraina Minta Warga Siap-siap dengan Serangan Membabi Buta dari Rusia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aksi-petugas-penyelamat-di-tengah-gempuran-rusia_20220319_172103.jpg)
"Itu bagian dari pedoman Rusia," katanya dalam sebuah pernyataan.
Washington dan sekutu sebelumnya menuduh Rusia menyebarkan klaim yang belum terbukti bahwa Ukraina memiliki program senjata biologis.
Menyoal serangan di kota-kota, Rusia berulang kali mengklaim tidak menargetkan warga sipil.
Namun kerusakan yang terjadi di wilayah Ukraina seperti Mariupol dan Kharkiv, mirip dengan aksi militer Rusia di Chechnya dan Suriah.
Putin menyebut serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua ini, sebagai operasi militer khusus untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari Nazi.
Sementara itu, Biden akan berkunjung ke Eropa minggu ini untuk bertemu dengan para pemimpin sekutu dan membahas sanksi yang lebih kuat untuk Rusia.
Menjelang perjalanan, Biden membahas taktik Rusia dalam panggilan telepon dengan para pemimpin Eropa pada Senin, kata Gedung Putih.
![Dalam gambar selebaran yang diambil dan dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 15 Maret 2022, petugas pemadam kebakaran bekerja untuk memadamkan api di blok perumahan yang terkena tembakan di distrik Sviatoshynsky di barat Kyiv. - Serangan di daerah pemukiman di Kyiv menewaskan sedikitnya dua orang pada awal 15 Maret, kata layanan darurat, ketika pasukan Rusia mengintensifkan serangan mereka di ibukota Ukraina.
(Photo by State Emergency Service of Ukraine / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aksi-petugas-penyelamat-di-tengah-gempuran-rusia_20220319_170239.jpg)
Baca juga: Zelenskyy: Ukraina Tak Akan Bisa Penuhi Ultimatum Rusia, Itu Sama Saja Memusnahkan Kami
Baca juga: Rusia Labeli Perusahaan Induk Facebook Sebagai Organisasi Ekstremis
Pengepungan dan pemboman di kota pelabuhan Mariupol meningkatkan tekanan untuk bertindak.
Tetapi para menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin belum sepakat soal sanksi energi, dengan Jerman yang sangat bergantung pada minyak Rusia.
Konflik ini membuat hampir seperempat dari 44 juta warga Ukraina mengungsi.
Jerman memperkirakan, jumlah pengungsi bisa mencapai 10 juta dalam beberapa pekan mendatang.
Senin lalu, pejabat Ukraina menolak permintaan Rusia untuk menyerahkan Kota Mariupol dengan imbalan perjalanan keluar yang aman.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)