Biden dan Sekutu Bertemu di Brussels, NATO akan Pertimbangkan Jumlah Pasukan di Negara Baltik
Biden dan Sekutu bertemu di Brussels dan akan umumkan sanksi baru Rusia. NATO akan mempertimbangkan jumlah pasukan di negara Baltik, dekat Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Joe Biden terbang ke Brussels, Belgia pada Rabu (23/3/2022) untuk bertemu sekutunya dalam rangka mendukung Ukraina.
Pembicaraan itu terjadi setelah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak untuk mengesampingkan kemungkinan Rusia dapat menggunakan senjata nuklir dalam konflik.
Ia mengatakan kepada CNN Internasional negaranya akan mempertimbangkan untuk meluncurkan nuklir jika menghadapi ancaman eksistensial, dikutip dari NBC News.
Di Rusia, Presiden Vladimir Putin telah memperketat cengkeramannya di dalam negeri sambil memicu kekhawatiran dia mungkin beralih ke taktik yang lebih agresif di luar negeri.
Diketahui seorang kritikus terkemuka Kremlin, Alexei Navalny dijatuhi hukuman sembilan tahun lagi di koloni hukuman dengan keamanan maksimum yang diumumkan pada hari Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Polandia Blacklist 45 Diplomat Rusia Terkait Dugaan Spionase, Warsawa Khawatir Serangan Rusia Meluas
Presiden Biden berencana untuk membuat pengumuman dengan sekutu dan mitra Eropa tentang sanksi baru untuk Rusia, dikutip dari NPR.
AS juga akan memberi bantuan kemanusiaan baru untuk Ukraina dan jutaan pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran.
“Presiden melakukan perjalanan ke Eropa untuk memastikan kami tetap bersatu, untuk memperkuat tekad kolektif kami, untuk mengirim pesan yang kuat bahwa kami siap dan berkomitmen untuk ini selama diperlukan,” kata Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden.
"Akan ada hari-hari sulit di depan di Ukraina," kata Sullivan memperingatkan.
"Perang ini tidak akan berakhir dengan mudah atau cepat."
Baca juga: AS dan Sekutu Ingin Rusia Keluar dari Anggota G20, Kehadirannya Dinilai Bermasalah
NATO Pertimbangkan Pasukan di Negara Anggota Dekat Ukraina
Jake Sullivan juga mengatakan Biden berencana untuk membahas apakah lebih banyak pasukan diperlukan di wilayah tersebut, terutama dalam jangka panjang.
Agresi Rusia telah mendorong para pemimpin NATO untuk memeriksa kembali arah strategis jangka panjang.
Sekutu yang paling dekat dengan Rusia, termasuk Rumania dan tiga negara Baltik telah menekan NATO dan AS untuk menambah pasukan di negara mereka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.