Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badan Amal Eropa yang Membantu Pengungsi Ukraina Menjadi Target Peretas

Keamanan siber Ukraina mengatakan pada Rabu (23/3/2022), peretas telah menargetkan badan-badan amal Eropa yang berupaya membantu pengungsi Ukraina.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Badan Amal Eropa yang Membantu Pengungsi Ukraina Menjadi Target Peretas
Foto McAfee Blog
Ilustrasi hackers (peretas) internet - Badan Amal Eropa yang Membantu Pengungsi Ukraina Menjadi Target Peretas 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Keamanan siber Ukraina mengatakan pada Rabu (23/3/2022), peretas telah menargetkan badan-badan amal Eropa yang berupaya membantu pengungsi Ukraina.

Kepala Layanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Ukraina, Victcor Zhora tidak memberikan rincian informasi yang lebih lanjut, mengenai adanya tuduhan peretas yang mencoba menganggu pemerintah Eropa, yang terlibat dalam pengelolaan arus besar pengungsi Ukraina ke luar negeri.

"Kami menduga ini adalah bukti lain penyebaran perang siber ke negara-negara NATO," kata Zhora, yang dilansir dari Reuters.com, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Rusia Dapatkan Bukti Pentagon Dukung Laboratorium Biologi Militer di Ukraina

Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), lebih dari 3,5 juta warga Ukraina telah meninggalkan negaranya sejak invasi Rusia terjadi pada 24 Februari lalu.

Pemerintah Uni Eropa (UE) telah menjanjikan dukungan untuk 3,5 juta pengungsi Ukraina, yang disebut sebagai pergerakan pengungsian terbesar di benua tersebut sejak Perang Dunia II.

Dikutip dari wsj.com, pengungsi yang menyelamatkan diri pada awal invasi Rusia terjadi, kebanyakan adalah mereka yang memiliki keluarga atau teman di Uni Eropa.

Sedangkan, pengungsi yang datang baru-baru ini, cenderung tidak memiliki koneksi di sana, sehingga mereka lebih bergantung pada dukungan pemerintah Uni Eropa.

Berita Rekomendasi

Dosen senior Studi Rusia dan Eropa di Universitas Yale, Thomas Graham mengatakan, membantu negara-negara Eropa Timur untuk menghadapi arus masuk pengungsi menjadi ujian mendasar bagi Uni Eropa.

“Mereka harus menangani ini dengan benar demi kepentingan masa depan mereka sendiri sebagai blok sosial ekonomi dan politik,” ujar Graham.

Baca juga: Ada Jejak Militer Inggris Latih Tentara Ukraina di Wilayah Donbass

Beberapa perusahaan trasnportasi seperti penerbangan, kereta api dan bus di kawasan Uni Eropa telah memberikan tiket gratis bagi warga Ukraina yang mengungsi di wilayah Polandia, Rumania, Hongaria, Slovakia dan negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina serta menjadi tempat pengungsian warganya.

Namun, dari 2,1 juta pengungsi Ukraina yang tiba di Polandia sebagian besar tetap ingin berada di sana.

Sehingga pejabat Uni Eropa mulai mendiskusikan cara agar jumlah pengungsi Ukraina bisa menyebar secara adil di seluruh wilayah Uni Eropa, dengan memastikan keamanan mereka yang ingin melakukan perjalanan pengungsian di wilayah Uni Eropa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas