Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Putin Dukung Sukarelawan Asing untuk Rusia? Ahli Sebut Moskow Kerja Sama dengan Grup Wagner

Mengapa Putin dukung perekrutan sukarelawan asing untuk Rusia? Ahli sebut Moskow kerja sama dengan Grup Wagner. Rusia mungkin incar pejuang Suriah.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Mengapa Putin Dukung Sukarelawan Asing untuk Rusia? Ahli Sebut Moskow Kerja Sama dengan Grup Wagner
AFP/RAMIL SITDIKOV
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). (Ramil SITDIKOV/POOL/AFP) --- Mengapa Putin dukung perekrutan sukarelawan asing untuk Rusia? Ahli sebut Moskow bekerjasama dengan Grup Wagner. Rusia mungkin incar pejuang Suriah. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan dukungan untuk merekrut pejuang sukarelawan asing yang ingin bergabung dengan pasukannya di Ukraina.

Hal itu ia sampaikan pada 11 Maret 2022, dikutip dari Al Jazeera.

Beriringan dengan itu, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan 16 ribu tentara siap membantu Rusia dalam pertempuran.

Sementara Putin tidak menyebutkan Timur Tengah, namun pengamat mengatakan Rusia sedang merekrut pejuang keras dari Suriah.

Sebagai informasi, Moskow dan Damaskus memiliki hubungan dekat dan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sangat berutang budi kepada mitranya dari Rusia.

Rusia pernah ikut campur dalam perang saudara di Suriah pada 2014 dan membantu kelangsungan hidup negara itu.

Sementara, informasi tentang perkembangan militer, baik dari sumber Rusia atau Ukraina, tidak dapat diandalkan karena perang informasi meningkat, begitupun ancaman tentara bayaran.

Baca juga: Inggris Umumkan 65 Sanksi Baru Rusia, Targetkan Oligarki, Pembekuan Aset, dan Larangan Perjalanan

BERITA REKOMENDASI

Rusia Bekerja Sama dengan Grup Wagner dan Tentara Chechnya

Pasukan Chechnya terlihat di Grozny pada awal invasi
Pasukan Chechnya terlihat di Grozny pada awal invasi (Yelena Afonina/TASS)

Wyn Rees, seorang Profesor keamanan internasional di Universitas Nottingham menyampaikan hasil pengamatannya pada Al Jazeera.

“Putin mengejar pendekatan dua arah. Di satu sisi, dia melakukan negosiasi, sementara di sisi lain, dia meningkatkan tekanan militer."

"Dilaporkan secara luas bahwa pasukan khusus Rusia dan mantan individu militer telah dimasukkan ke Ukraina untuk mengganggu pertahanan dan menargetkan para pemimpin di Ukraina,” katanya.

Selain mempekerjakan tentara reguler Rusia di Ukraina, pejabat intelijen di Kyiv mengatakan Moskow menggunakan anggota Grup Wagner (perusahaan keamanan swasta yang terkenal) dan pejuang dari Chechnya, yang setia kepada Rusia.


“Wagner sebagian besar adalah mantan militer yang sekarang beroperasi sebagai operator spesialis yang dibayar. Orang-orang seperti itu memiliki keuntungan penyangkalan bagi pemerintah Rusia,” kata Rees.

Penyangkalan itu sangat penting, karena kelompok-kelompok seperti Wagner melanggar hukum Rusia, menurut Jenny Mathers, dosen senior politik internasional di Universitas Aberystwyth.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas