Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS hingga Norwegia Desak Taliban Kembali Buka Sekolah Anak Perempuan Afghanistan

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya mendesak Taliban kembali membuka sekolah bagi anak perempuan di Afghanistan.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
zoom-in AS hingga Norwegia Desak Taliban Kembali Buka Sekolah Anak Perempuan Afghanistan
AFP
Sejumlah siswi belajar di kelas di Herat, Selasa (17/8/2021), setelah Taliban mengambilalih kekuasaan di Afghanistan. - AS dan negara Barat lainnya mendesak Taliban membuka sekolah bagi anak perempuan di Afghanistan. 

Penutupan Sekolah Perempuan

Taliban memerintahkan penutupan kembali sekolah anak perempuan Afghanistan setelah beberapa jam dibuka, Rabu (23/3/2022).

Sebelumnya, murid perempuan telah diperbolehkan kembali ke sekolah di ibu kota Afghanistan setelah otoritas Taliban mengumumkan pembukaan kembali sekolah menengah.




Taliban telah memberlakukan pembatasan keras pada hak-hak perempuan sejak merebut kekuasaan Agustus 2021, lalu.

Hanya, anak laki-laki yang diperbolehkan untuk ke sekolah.

Mengutip CNA, Taliban menarik kembali pengumuman pembukaan sekolah bagi anak perempuan, dengan mengatakan bahwa sekolah akan tetap tutup sampai ada rencana yang dibuat sesuai dengan hukum Islam.

Anak perempuan tiba di sekolah mereka di Panjshir pada 23 Maret 2022. Taliban memerintahkan sekolah menengah perempuan di Afghanistan ditutup pada 23 Maret hanya beberapa jam setelah dibuka kembali, seorang pejabat mengkonfirmasi, memicu kebingungan dan patah hati atas pembalikan kebijakan oleh kelompok Islam garis keras. .
Anak perempuan tiba di sekolah mereka di Panjshir pada 23 Maret 2022. Taliban memerintahkan sekolah menengah perempuan di Afghanistan ditutup pada 23 Maret hanya beberapa jam setelah dibuka kembali, seorang pejabat mengkonfirmasi, memicu kebingungan dan patah hati atas pembalikan kebijakan oleh kelompok Islam garis keras. . (AFP)

Guru dan siswa dari tiga sekolah menengah di sekitar ibu kota Kabul mengatakan para gadis telah kembali ke kampus dengan gembira pada Rabu pagi, tetapi diperintahkan untuk pulang.

BERITA TERKAIT

Mereka mengatakan banyak siswa pulang sambil menangis.

"Kami semua kecewa dan kami semua benar-benar putus asa ketika kepala sekolah memberi tahu kami, dia juga menangis," kata seorang siswa, yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Terakhir kali Taliban memerintah Afghanistan, dari tahun 1996 hingga 2001, mereka melarang pendidikan perempuan dan sebagian besar pekerjaan.

Komunitas internasional telah menjadikan pendidikan anak perempuan sebagai tuntutan utama untuk pengakuan masa depan pemerintahan Taliban, yang mengambil alih negara itu pada Agustus ketika pasukan asing menarik diri.

Kementerian Pendidikan telah mengumumkan pekan lalu bahwa sekolah untuk semua siswa, termasuk anak perempuan, akan dibuka di seluruh negeri pada Rabu setelah berbulan-bulan pembatasan pendidikan untuk anak perempuan usia sekolah menengah.

Pada Selasa (22/3/2022) malam, juru bicara Kementerian Pendidikan merilis video ucapan selamat kepada semua siswa atas kembalinya mereka ke kelas.

Namun pada hari Rabu, pemberitahuan Kementerian Pendidikan mengatakan sekolah untuk anak perempuan akan ditutup sampai rencana disusun sesuai dengan hukum Islam dan budaya Afghanistan, menurut Bakhtar News, sebuah kantor berita pemerintah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas