Black Box ‘Kedua’ Pesawat China Eastern Airlines Ditemukan Hari Minggu
Kotak hitam’ kedua telah ditemukan dari kecelakaan Boeing 737-800 China Eastern.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – ‘Kotak hitam’ kedua telah ditemukan dari kecelakaan Boeing 737-800 China Eastern yang menewaskan 132 orang pekan lalu, kata media pemerintah China, Minggu (27 Maret).
Mengutip CNA, Kantor Berita China, Xinhua menyatakan Kotak hitam kedua dari penerbangan China Eastern MU5735 ditemukan pada 27 Maret.
Pesawat itu dilengkapi dengan dua perekam penerbangan: Satu di kabin penumpang belakang yang melacak data penerbangan, dan yang lainnya perekam suara kokpit.
Kotak hitam kedua yang merupakan perekam data penerbangan digali dari lereng di lokasi kecelakaan sekitar pukul 09.20 waktu setempat (0120 GMT) dalam kondisi berlumpur setelah hujan dalam beberapa hari terakhir, menurut media pemerintah.
Kotak hitam tersebut berisi informasi seperti kecepatan, ketinggian dan pos.
Baca juga: Pesawat China Eastern Diduga Tak Alami Ledakan sebelum Jatuh Menukik Tajam
Perangkat itu dilaporkan ditemukan 40 m dari titik tumbukan dan 1,5m di bawah permukaan tanah.
“Kotak hitam telah dikirim ke Beijing untuk diperiksa,” media pemerintah China itu menambahkan.
Pencari telah mencari perekam data penerbangan setelah menemukan perekam suara kokpit pada hari Rabu.
Yang terakhir telah dikirim ke Beijing untuk dianalisis, yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari lagi.
Kedua perekam itu akan membantu penyelidik menentukan apa yang menyebabkan pesawat itu jatuh dari langit dan masuk ke lereng gunung berhutan di Cina selatan.
Baca juga: 132 Penumpang China Eastern Dipastikan Tewas, 120 Sudah Diidentifikasi
Penerbangan MU5735 jatuh pada hari Senin ketika sedang menuju dari kota Kunming di China tenggara ke Guangzhou, sebuah kota besar dan pusat manufaktur ekspor di dekat Hong Kong.
Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan pada Sabtu malam bahwa semua orang di dalam pesawat telah meninggal, dan telah mengkonfirmasi hampir semua identitas mereka melalui tes DNA.
Semua 123 penumpang dan sembilan awak adalah warga negara China.
Ratusan orang, termasuk petugas pemadam kebakaran, dokter, dan penyelidik, masih berada di lokasi tragedi untuk memulihkan sisa-sisa manusia dan puing-puing pesawat.