Polisi Denda 20 Orang Terkait Pesta yang Diadakan PM Inggris Johnson saat Lockdown
Polisi Inggris mendenda 20 orang atas pesta yang diadakan oleh Perdana Menteri Boris Johnson dan stafnya selama lockdown.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Polisi Inggris mendenda 20 orang atas pesta yang diadakan oleh Perdana Menteri Boris Johnson dan stafnya selama penguncian (lockdown) virus Corona (Covid-19), Selasa (29/3/2022).
Kepolisian Metropolitan mengatakan tidak akan mengumumkan identitas orang-orang yang dikenai denda.
Namun, staf kantor Johnson mengatakan akan mengungkapkannya jika mereka mendapatkannya.
Dikutip dari AP News, para petugas dari Kepolisian Metropolitan kini sedang mengerjakan sejumlah besar bahan investigasi.
Nantinya akan ada lebih banyak orang yang dikenai denda.
Baca juga: Inggris akan Kirim Bantuan Makanan Senilai 2 Juta Poundsterling ke Warga Ukraina yang Membutuhkan
Sementara itu, para penentang dan beberapa anggota Partai Konservatif yang memerintah, mengatakan Johnson harus mengundurkan diri jika dia dikenai denda karena melanggar aturan yang dia terapkan di seluruh negara selama pandemi.
Diberitakan sebelumnya, lusinan politisi dan pejabat telah diselidiki atas tuduhan pemerintah melanggar pembatasan pandeminya sendiri.
Polisi mengirim kuesioner ke lebih dari 100 orang, termasuk perdana menteri, dan mewawancarai saksi sebagai bagian dari penyelidikan.
Skandal "partygate" telah membuat masa jabatan Johnson goyah sebelum Rusia melancarkan perang di Ukraina lebih dari sebulan lalu yang memberikan prioritas yang lebih mendesak kepada politisi Inggris.
Pemerintahan Johnson terancam oleh kemarahan publik atas pengungkapan bahwa stafnya mengadakan pesta kantor "bring your own booze", perayaan ulang tahun dan "wine time Fridays" pada tahun 2020 dan 2021 sementara jutaan orang di Inggris dilarang bertemu dengan teman dan keluarga karena pembatasan yang diberlakukan pemerintah.
Baca juga: Bandingkan Perang di Ukraina dengan Brexit, PM Inggris Boris Johnson Banjir Kritik
Adapun Johnson telah membantah melakukan kesalahan, meski dia diduga telah menghadiri beberapa dari lusinan acara di kantornya di 10 Downing St dan gedung-gedung pemerintah lainnya yang sedang diselidiki oleh polisi.
Dia telah mengakui menghadiri pesta "bring your own booze" di taman Downing Street pada Mei 2020 selama lockdown pertama, tetapi bersikeras itu adalah acara kerja.
(Tribunnews.com/Ca)