Roman Abramovich Diduga Diracun Usai Pertemuan di Ukraina, Intelijen AS Sebut Bukan Keracunan
Miliarder Rusia Roman Abramovich dan negosiator perdamaian Ukraina menderita gejala dugaan keracunan awal bulan ini setelah pertemuan di Kyiv.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Namun, koresponden keamanan BBC Frank Gardner mengatakan tidak mengherankan bahwa AS ingin meredam anggapan bahwa siapa pun terutama Rusia telah menggunakan senjata kimia di Ukraina.
Dikutip dari BBC, kondisi Abramovich dan negosiator Ukraina, termasuk anggota parlemen Ukraina Rustem Umerov, telah membaik sejak insiden pada 3 Maret 2022.
Baca juga: Jerman akan Tuntut Siapa pun yang Gunakan Simbol Z Pasukan Rusia dalam Perang Ukraina
Baca juga: Terima Duta Besar Turki, Bamsoet Dukung Turki Fasilitasi Pertemuan Delegasi Rusia-Ukraina
Sebuah sumber yang dekat dengan Abramovich mengatakan kepada BBC bahwa dia sekarang telah pulih dan melanjutkan negosiasi untuk mencoba dan mengakhiri perang di Ukraina.
Insiden itu menyoroti peran Abramovich yang dilaporkan sebagai perantara dalam pembicaraan antara Ukraina dan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Abramovich telah menawarkan bantuan kepadanya untuk mengurangi invasi Rusia ke negara itu.
Miliarder Rusia itu melakukan perjalanan antara Moskow dan Kyiv untuk beberapa putaran pembicaraan pada awal bulan.
Dia dilaporkan bertemu Zelensky selama perjalanan, tetapi pemimpin Ukraina itu tidak terpengaruh dan juru bicaranya tidak memiliki informasi tentang insiden tersebut.
Baca juga: 2 Jet Pribadi Senilai Rp861 Miliar Milik Oligarki Rusia Disita Otoritas Inggris
Baca juga: Remaja Putri Berusia 18 Tahun asal Kudus Adukan Indra Kenz, Ada Apa?
Seperti diketahui, Abramovich diberi sanksi oleh Uni Eropa dan Inggris awal bulan ini atas dugaan hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dibantahnya.
Zelensky dilaporkan telah meminta AS untuk menunda pemberian sanksi kepada Abramovich, dengan alasan dia bisa memainkan peran dalam merundingkan kesepakatan damai dengan Moskow.
Sementara, Kremlin mengatakan, Abramovich memainkan peran awal dalam pembicaraan damai.
Namun, prosesnya sekarang berada di tangan tim perunding kedua negara.
(Tribunnews.com/Nuryanti)