NATO Perkirakan Hingga 15.000 Tentara Rusia Tewas dalam Invasi, Mengapa Angkanya Bisa Begitu Tinggi?
NATO memperkirakan jumlah tentara Rusia yang tewas dalam invasi Ukraina mencapai 15.000, mengapa angka itu bisa sangat tinggi? Berikut penjelasannya
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNWES.COM - Perhitungan para ahli menemukan, korban militer Rusia di Ukraina sangat tinggi, meski memverifikasi angka kematian secara akurat dari zona perang sangat sulit.
NATO memperkirakan jumlah tentara Rusia yang tewas di Ukraina sejak invasi dimulai yaitu antara 7.000 dan 15.000 orang.
Perkiraan itu kira-kira sama dengan jumlah tentara Soviet yang tewas dalam lebih dari satu dekade dalam perang di Afghanistan.
Menurut sebuah laporan di New York Times pada pertengahan Maret, para pejabat intelijen Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka yakin hingga 7.000 orang Rusia telah terbunuh.
The Washington Post juga melaporkan pada waktu yang hampir bersamaan bahwa salah situs web berita Rusia memposting sebuah file – yang kemudian dengan cepat dihapus kembali – mengklaim bahwa hingga 10.000 tentara telah tewas sejauh ini dalam konflik tersebut.
CBC News menganalisis mengapa kerugian Rusia begitu tinggi dan berapa lama mereka dapat bertahan, serta bagaimana sulitnya mendapatkan statistik yang akurat dari zona perang.
Baca juga: NATO Sebut 7.000-15.000 Tentara Rusia Tewas di Ukraina, Setara 10 Tahun Perang di Afghanistan
Baca juga: Invasi Rusia Dinilai Salah Besar, NATO: Putin Meremehkan Kekuatan Rakyat Ukraina
Seberapa akurat statistik yang dirilis dari Ukraina?
Para ahli mengatakan ada alasan untuk percaya bahwa perkiraan kematian Rusia mendekati aslinya.
Namun mendapatkan angka yang pasti tentang jumlah korban tewas di medan perang hampir tidak mungkin.
"Dalam kondisi perang, Anda memiliki kabut perang, yang membuatnya sangat sulit untuk mendapatkan angka yang akurat," kata Walter Dorn, seorang profesor studi pertahanan di Royal Military College.
"Untuk melihat kematian, Anda harus pergi ke tempat-tempat di mana ada orang sekarat, yang biasanya berarti ada ancaman berbahaya."
"Jadi sulit bagi pengamat objektif untuk mendapatkan angka akurat seperti itu."
Stephen Saideman, Ketua Paterson dalam Urusan Internasional di Universitas Carleton dan direktur Jaringan Pertahanan dan Keamanan Kanada, mengatakan kepada CBC News, para ahli tidak langsung memercayai angka-angka yang diberikan oleh Rusia atau Ukraina.
"Masing-masing pihak memiliki insentif untuk menggelembungkan kerusakan yang mereka perbuat, dan mengempiskan kerusakan yang telah dilakukan oleh lawan mereka," katanya.