Inggris Sebut Pasukan Rusia Tolak Laksanakan Perintah dan Sabotase Peralatan Sendiri
Tentara Rusia di Ukraina telah menolak untuk melaksanakan perintah, menyabotase peralatan sendiri dan menembak salah satu pesawat mereka sendiri.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal, dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat.
Namun, tampaknya telah terjadi kemunduran dari pasukan Rusia.
Kepala dinas mata-mata GCHQ Inggris pada Rabu (30/3/2022) mengatakan bahwa intelijen baru menunjukkan beberapa tentara Rusia di Ukraina telah menolak untuk melaksanakan perintah.
Selain itu, menyabotase peralatan mereka sendiri dan secara tidak sengaja menembak jatuh salah satu pesawat mereka sendiri.
Kepala Markas Besar Komunikasi Pemerintah (GCHQ) Jeremy Fleming mengatakan, Presiden Vladimir Putin telah "secara besar-besaran salah menilai" kemampuan angkatan bersenjata Rusia yang dulu perkasa sambil meremehkan perlawanan rakyat Ukraina dan tekad Barat, yang telah menghukum Moskow dengan sanksi yang terkoordinasi.
"Putin telah salah menilai situasi secara besar-besaran," kata Fleming dalam pidatonya di Universitas Nasional Australia di Canberra, seperti dilansir CNA.
"Kami yakin para penasihat Putin takut untuk mengatakan yang sebenarnya kepadanya," lanjutnya.
Baca juga: Setelah Janji Kurangi Serangan, Rusia Disebut Kembali Bombardir Pinggiran Kyiv
Baca juga: Rusia Susun Mekanisme Pembayaran Gas Pakai Rubel, Pebisnis Jerman Kian Resah Uni Eropa Menolak
Mengutip intelijen baru, Fleming mengatakan ada bukti bahwa tentara Rusia memiliki moral yang rendah dan perlengkapan yang buruk.
"Kami telah melihat tentara Rusia kekurangan senjata dan moral - menolak untuk melaksanakan perintah, menyabotase peralatan mereka sendiri dan bahkan secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat mereka sendiri," kata Fleming.
GCHQ, yang mengumpulkan komunikasi dari seluruh dunia untuk mengidentifikasi dan mengganggu ancaman terhadap Inggris, memiliki hubungan dekat dengan Badan Keamanan Nasional AS dan dengan badan penyadap Australia, Kanada dan Selandia Baru dalam sebuah konsorsium yang disebut "Five Eyes".
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan angkatan bersenjatanya profesional dan menjalankan tugas mereka di Ukraina dengan cukup sukses.
Putin Disesatkan Militer Rusia
Pejabat Gedung Putih dan Eropa mengatakan Presiden Vladimir Putin disesatkan oleh militer Rusia tentang perang di Ukraina, Rabu (30/3/2022).
Mereka terlalu takut untuk mengatakan kepada Putin tentang buruknya perang di Ukraina dan betapa merusaknya sanksi Barat.