Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB akan Bertolak ke Moskow dan Kyiv, Bahas Upaya Gencatan Senjata

AS mengatakan pihaknya akan menyediakan pasokan kepada Ukraina untuk menanggapi potensi serangan kimia Rusia.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in PBB akan Bertolak ke Moskow dan Kyiv, Bahas Upaya Gencatan Senjata
Sumber: Daily Mail
Ledakan yang diduga berasal dari gudang senjata Rusia di Belgorod, disebut dikarenakan serangan rudal Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM, MARIUPOL - International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah mengatakan akan mencoba lagi untuk mengevakuasi warga sipil Ukraina dari Kota Mariupol yang terkepung, setelah konvoi harus kembali pada hari Jumat.

Dikutip dari laman Aljazeera, lebih dari 6.200 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina pada hari Jumat, kata seorang pejabat senior.

Kepala Kemanusiaan PBB akan melakukan perjalanan ke Moskow pada hari Minggu (3/4/2022) dan kemudian ke Kyiv untuk membahas upaya gencatan senjata, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

AS mengatakan pihaknya akan menyediakan pasokan kepada Ukraina untuk menanggapi potensi serangan kimia Rusia.

Lusinan situs budaya Ukraina telah rusak dalam perang, demikian pernyataan UNESCO.

Sebelumnya Palang Merah Internasional mengatakan tim yang dikirim untuk memfasilitasi evakuasi ribuan warga sipil dari Mariupol telah dipaksa untuk berbalik setelah kondisi membuatnya "tidak mungkin untuk melanjutkan".

Dikutip dari laman Aljazeera, Wali Kota Kyiv mengatakan pertempuran "besar" sedang terjadi di utara dan timur ibu kota Ukraina.

Baca juga: Pertempuran Terjadi di Utara dan Timur Ibu Kota Ukraina, Evakuasi Warga Sipil dari Mariupol Ditunda

Berita Rekomendasi

Wali kota juga memperingatkan orang-orang agar tidak kembali ke kota untuk saat ini.

Kepala pengawas nuklir PBB akan memimpin misi ke pabrik Chernobyl Ukraina yang sudah tidak berfungsi "sesegera mungkin".

Moskow mengatakan dugaan serangan Ukraina terhadap depot bahan bakar di Belgorod tidak menciptakan "kondisi yang nyaman" untuk pembicaraan antara kedua belah pihak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas