Tak Terima Putin Disebut Salah Informasi, Kremlin: Barat Tak Memahami Cara Kerja Kami
Kremlin membantah klaim Barat yang menyatakan Presiden Putin merasa "disesatkan" karena komandan militernya tidak jujur tentang perang di Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
![Tak Terima Putin Disebut Salah Informasi, Kremlin: Barat Tak Memahami Cara Kerja Kami](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-putin-pada-25-maret.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Rusia membantah klaim intel Barat yang menyatakan Presiden Vladimir Putin merasa "disesatkan" karena komandan militernya tidak jujur tentang kondisi perang di Ukraina.
"Kami sangat menyesal dan bahkan prihatin baik Departemen Luar Negeri maupun Pentagon tidak memiliki informasi otentik tentang apa yang terjadi di Kremlin," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan pada Kamis (31/3/2022).
"Mereka hanya tidak mengerti apa yang terjadi di Kremlin, mereka tidak mengerti Presiden Rusia Vladimir Putin, mereka tidak mengerti mekanisme pengambilan keputusan dan mereka tidak mengerti gaya kerja kami," tambah Peskov, dilaporkan CNBC dari media Rusia TASS.
"Ini bukan hanya disesalkan. Ini menyebabkan keprihatinan kami, karena kesalahpahaman yang begitu besar menghasilkan keputusan yang salah, keputusan yang ceroboh yang memiliki konsekuensi yang sangat buruk."
Baca juga: AS Umumkan Pembatasan Ekspor Baru Menargetkan Perusahaan Rusia & Belarusia
Baca juga: Ukraina Gagalkan Upaya Serangan Rudal Rusia di Wilayah Odesa
![Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dmitry-peskov_20161230_211329.jpg)
Komentar ini muncul setelah AS merilis laporan intelijen pada Rabu (30/3/2022) yang menyebut Putin tidak diberitahu kondisi sesungguhnya invasi ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan direktur komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield mengatakan bahwa Putin "merasa disesatkan oleh militer Rusia".
Kondisi ini, menurut klaim AS, mengakibatkan ketegangan antara Putin dan para pejabat militernya.
Presiden Rusia ini diperkirakan mengharapkan pasukannya bisa menduduki Ukraina dengan mudah.
Moskow dianggap ingin menggulingkan pemerintah Ukraina dan memperluas pengaruhnya di negara bekas Soviet itu.
Sayangnya, pasukan Rusia menghadapi perlawanan sengit.
Sampai saat ini, Rusia hanya merebut satu kota, Kherson.
Sedangkan serangan di ibu kota Kyiv belum dimulai dan kota terbesar kedua Kharkiv terus melawan.
Analis pertahanan mengatakan, pasukan Rusia tidak siap untuk invasi.
Hal ini mungkin tidak dikomunikasikan komandan militer kepada Putin, karena ingin menyenangkan presiden dan tidak ingin terlihat tidak kompeten.
Analis mengatakan kepada CNBC pada Kamis, bahwa lingkaran dalam Putin terlalu setia atau terlalu takut untuk mempertanyakan pemimpinnya.