Kesaksian Penduduk Wanita Mariupol: Ratusan Orang Ukraina Dideportasi Paksa ke Rusia
Dua wanita yang merupakan penduduk Mariupol menuturkan telah diangkut ke wilayah Rusia dari kota mereka tinggal.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Dua wanita yang merupakan penduduk Mariupol menuturkan telah diangkut ke wilayah Rusia dari kota mereka tinggal.
Mereka menambahkan pasukan Rusia mengirim warga Ukraina ke "kamp filtrasi" sebelum secara paksa memindahkan penduduk Mariupol ke Moskow.
"Pada 15 Maret, pasukan Rusia menyerbu tempat perlindungan kami dan memerintahkan semua wanita serta anak-anak untuk keluar. Tidak ada pilihan," kata seorag wanita yang bersembunyi bersama keluarganya di pinggiran kota Mariupol sejak awal Maret 2022.
"Orang-orang perlu tahu kebenarannya, bahwa penduduk Ukraina dipindahkan ke Rusia, negara yang menduduki kita," imbuhnya.
Baca juga: POPULER Internasional: Wali Kota di Ukraina Tewas Dibunuh Rusia | Pembantaian Warga Sipil di Bucha
Baca juga: Detik-detik Sukhoi-35 Rusia Rontok Tersengat Rudal Ukraina, Jet Tempur Ini Nyaris Dibeli Indonesia
Dilansir The Guardian, para pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia mengangkut ribuan hingga ratusan penduduk Mariupol melalui “kamp-kamp filtrasi” dan secara paksa memindahkan mereka ke Rusia melalui republik-republik yang dikuasai Rusia di Ukraina timur.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, telah membantah tuduhan ini.
Dia mengklaim "laporan seperti itu bohong".
Penuturan wanita pertama: diangkut ke kota perbatasan
Setelah meninggalkan tempat perlindungannya, wanita pertama mengatakan dia diangkut dengan "dua atau tiga ratus" lainnya ke kota perbatasan Novoazovsk, di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina timur.
“Begitu kami berhenti, kami harus menunggu berjam-jam di dalam bus sampai diperintahkan untuk melewati kompleks tenda besar, yang oleh semua orang disebut 'kamp filtrasi'.”
Sebuah citra satelit yang diambil oleh Maxar Technologies yang berbasis di AS pekan lalu menunjukkan kamp-kamp tenda didirikan di desa Bezimenne yang dikuasai Rusia, dekat Novoazovsk.
Baca juga: Rohaniawan Ukraina Sebut Denazifikasi Hanya Akal-akalan Rusia untuk Invasi
'Kota tenda' di Donbas
Perwakilan dari dua republik yang memproklamirkan diri di Donbas mengatakan mereka telah mendirikan "kota tenda 30 tenda" untuk penduduk Mariupol, dengan kapasitas hingga 450 orang.
Sebuah laporan di Rossiyskaya Gazeta, sebuah surat kabar milik pemerintah Rusia, mengatakan bahwa 5.000 orang Ukraina telah diproses di kamp di Bezimenne dan menjalani pemeriksaan untuk mencegah "nasionalis Ukraina menyusup ke Rusia dengan menyamar sebagai pengungsi sehingga mereka dapat menghindari hukuman".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.