Ukraina Menyelidiki 4.684 Dugaan Kejahatan Perang yang Dilakukan Pasukan Rusia
Otoritas hukum Ukraina mengaku tengah menyelidiki 4.684 kasus dugaan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia selama invasi.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Hal ini diungkapkan seorang pejabat HAM Ukraina.
Sebanyak 15 wanita itu termasuk di antara 86 tentara yang dibebaskan pada Jumat dari tahanan Rusia.
Para tentara wanita ini dilaporkan ditelanjangi di hadapan pria, dipaksa berjongkok, memotong rambut, dan diinterogasi sebagai upaya mematahkan moral, kata Komisaris Parlemen Ukraina untuk Hak Asasi Manusia.
Sementara itu di Kota Borodianka, mayat warga sipil dengan tanda-tanda penyiksaan ditemukan di jalanan setelah pasukan Rusia mundur dari wilayah tersebut.
Satu jasad memiliki bekas tembakan di kepala, kata polisi dan warga setempat.
Rumah penduduk juga digeledah.
Borodianka, di pinggiran barat laut Kyiv, dilanda penembakan dan serangan udara yang intens sebelum diduduki oleh pasukan Rusia pada 28 Februari.
Penyerangan di Mariupol
Serangan udara Rusia dan pertempuran sengit berlanjut di Kota Mariupol yang terkepung, menurut informasi intelijen terbaru dari Kementerian Pertahanan Inggris pada Rabu.
"Pasukan Rusia telah mencegah akses kemanusiaan, kemungkinan akan menekan para pembela untuk menyerah," katanya.
Baca juga: Menlu Retno: 32 WNI Pilih Bertahan di Ukraina karena Alasan Pribadi
Baca juga: Beredar Foto-foto Tentara Muslim Ukraina Tetap Bela Negara Saat Puasa
Situasi di kota ini memburuk, karena sebagian besar penduduk tidak dapat mengakses listrik, layanan komunikasi, obat-obatan, pemanas, dan air.
Sebelumnya, Wali kota Vadym Boichenko pada Senin lalu mengatakan kota pelabuhan selatan itu "di ambang bencana kemanusiaan" dengan lebih dari 100.000 orang masih membutuhkan evakuasi.
Pejabat Ukraina mengecam militer Rusia karena memblokir bantuan kemanusiaan dan mengingkari janji untuk mengizinkan koridor evakuasi bagi warga sipil.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)