Bisa Tingkatkan Risiko Penyebaran Virus, Pemerintah Larang Warga Shanghai Bernyanyi saat Malam Hari
Shanghai telah diperingatkan oleh otoritas kesehatan setempat untuk tidak bernyanyi selama masa karantina Covid-19
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China melarang warga di Provinsi Shanghai untuk bernyanyi pada malam hari menyusul penularan Covid-19 yang masif dan tinggi yang terjadi di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Dikutip laporan Kosmo, Jumat (8/4/2022), warga di kota Jiuting, Shanghai telah diperingatkan oleh otoritas kesehatan setempat untuk tidak bernyanyi selama masa karantina Covid-19.
Peringatan itu dikeluarkan melalui pesawat tak berawak pemerintah yang diterbangkan ke lingkungan itu.
“Kepada seluruh warga, harap patuhi semua pembatasan Covid-19 dan kendalikan perasaan untuk keluar dengan bebas seperti biasa. Jangan buka jendela atau bernyanyi," kata peringatan itu.
Baca juga: Teriak Tengah Malam, Remaja di Serang Minta Bantuan Tetangga usai Lihat Ayah Bunuh Ibu dan Adiknya
Pengumuman drone tersebut juga menyebutkan, tindakan bernyanyi dapat meningkatkan risiko penyebaran virus.
Pengguna situs sosial Weibo mengungkapkan kemarahan mereka atas pengumuman drone dan mengatakan penduduk berteriak minta tolong dengan persediaan makanan alih-alih bernyanyi.
Sejumlah orang lain juga mengeluh bahwa jam malam yang ketat telah mencegah sumber-sumber bantuan dasar dikirim ke daerah tersebut.
Meskipun warga telah menghubungi otoritas setempat setiap hari, mereka belum menerima tanggapan apa pun. (Serambi Indonesia/Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul China Larang Warga Shanghai Bernyanyi di Malam Hari, Diumumkan Lewat Pesawat Tak Berawak