Rangkuman Invasi Hari ke-45: Penembakan di Kharkiv Ukraina, Pasukan Rusia Tak Dapat Dioperasikan
Rangkuman invasi Rusia ke Ukraina pada hari ke-45; di antaranya penembakan besar-besaran di Ukraina.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 masih berlangsung hingga hari ini, Sabtu (9/4/2022).
Memasuki hari ke-45, penembakan besar-besaran oleh pasukan Rusia terjadi di Kharkiv, Ukraina.
Kepala administrasi militer wilayah Kharkiv, Oleh Syniehubov mengatakan, pasukan Rusia telah melancarkan sekitar 50 pukulan dari artileri, mortir, tank, dan MLRS (peluncur roket ganda).
"Infrastruktur (distrik) Saltivka, Kholodna Hora, Oleksiyivka, XTZ (distrik pabrik traktor Kharkiv) terpengaruh (hancur)," kata Syniehubov.
Untuk diketahui, dalam beberapa hari terakhir pejabat Ukraina telah memperingatkan kemungkinan serangan besar Rusia di timur negara itu.
Baca juga: Vladimir Putin Copot Komandan Perang Rusia di Ukraina
Baca juga: Kisah Tentara Remaja Rusia yang Tewas di Medan Perang, Baru Menikah Langsung Dikirim ke Ukraina
Para pejabat menggambarkan upaya pasukan Rusia untuk maju dari Izium di wilayah Kharkiv selatan menuju wilayah Donbas.
Pejabat regional juga mendesak evakuasi warga sipil dari Ukraina timur sebelum kemungkinan pertempuran sengit di Donbas.
Lebih lanjut, berikut rangkuman invasi Rusia ke Ukraina hingga Sabtu (9/4/2022) pukul 16.00 waktu Kyiv, yang dilaporkan CNN:
Uni Eropa Kembali ke Kyiv
Uni Eropa melanjutkan kembali berkantor di ibu kota Ukraina, Kyiv setelah memindahkannya sementara ke Polandia.
Duta Besar Uni Eropa untuk Ukraina Matti Maasikas mengatakan pihaknya kembali ke Kyiv untuk meningkatkan dukungan kepada Ukraina.
Pengungsi di New York
Gubernur New York George Pataki bekerjasama dengan sebuah perusahaan Hungaria untuk menyediakan rumah modular bagi pengungsi internal di Ukraina.
Pengiriman pertama sekitar 20 unit lipat tiba pada 3 April di Solomonovo di Oblast Zakarpattia, sebuah desa tepat di seberang perbatasan Ukraina dengan Hongaria dan Slovakia.
Rumah-rumah itu didirikan di dekat sebuah pabrik yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara bagi lebih dari 100 pengungsi, banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak, kata Pataki.
3,5 Juta Orang Mengungsi
Sebanyak 3,5 juta orang Ukraina telah menggunakan kereta api untuk meninggalkan rumah mereka.
Kereta Api Ukraina mengatakan kebanyakan orang pergi dari Kyiv, Kharkiv dan wilayah Donbas dan menuju ke Lviv dan Uzhorod, dua kota yang dekat dengan perbatasan di barat negara itu.
Hampir setengah juta orang menggunakan kereta api untuk bepergian ke luar negeri, dengan mayoritas pergi ke Przemyśl, Warsawa, dan Chełm di Polandia, tambah perusahaan itu.
Rute evakuasi asing juga diatur ke Slovakia, Hongaria, dan Republik Ceko.
Pasukan Rusia Tidak Dapat Dioperasikan
Sekitar seperempat dari pasukan Rusia yang maju dalam invasi ke Ukraina secara efektif tidak dapat "dioperasikan", menurut pejabat Eropa, menyusul kerugian besar, logistik dan pemeliharaan yang buruk.
Rusia telah mengatur sekitar 120 Batalyon Tactical Groups (BTG), di sekitar Ukraina sebelum invasi.
Enam minggu setelah perang, sekitar 29 dari mereka sekarang tidak bertugas, kata pejabat itu.
Pasukan Rusia telah mencoba menggabungkan beberapa bagian BTG yang tersisa menjadi unit tempur yang koheren, menggunakan sisa dua atau tiga BTG untuk mencoba membuatnya, tambahnya.
Baca juga: Slovakia Kirim Bantuan Sistem Pertahanan Udara S-300 ke Ukraina
Baca juga: Sikapi Konflik Rusia-Ukraina, Indonesia Serukan ‘Setop Perang’ dalam Sidang Darurat Khusus PBB
Sebagai tambahan, berikut rangkuman invasi Rusia ke Ukraina per pukul 24.00 waktu Kyiv:
Zelensky Harapkan Tanggapan Tegas Global
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berjanji untuk meminta pertanggungjawaban semua orang di balik serangan rudal di stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur.
Sedikitnya 50 orang, termasuk lima anak-anak, tewas di stasiun yang digunakan oleh warga sipil yang mencoba melarikan diri dari pertempuran, kata pejabat Ukraina, Jumat (8/4/2022).
Rusia Dituduh Lakukan Kejahatan Perang
Para pemimpin internasional termasuk Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola mengatakan serangan rudal di Kramatorsk dan serangan lainnya terhadap warga sipil di Ukraina merupakan kejahatan perang.
Metsola mengatakan serangan itu adalah kejahatan perang internasional yang dilakukan terhadap orang-orang berdaulat yang hanya berjuang untuk demokrasi dan untuk negara mereka.
Rusia Siap Serang Donbas
Gubernur militer wilayah Luhansk di Ukraina timur mengatakan pasukan Rusia sedang mempersiapkan upaya "terobosan besar-besaran" di Donbas.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan beberapa pasukan Rusia yang telah ditarik dari Ukraina utara akan dipindahkan ke Ukraina timur untuk bertempur di Donbas.
Tetapi banyak dari pasukan tersebut akan membutuhkan tambahan yang signifikan sebelum siap untuk ditempatkan lebih jauh ke timur, dengan pemindahan massal dari utara kemungkinan akan memakan waktu setidaknya satu minggu.
Pejabat Ukraina telah mendesak penduduk beberapa kota di Donbas untuk mengungsi demi mengantisipasi potensi pertempuran sengit.
Rute Koridor Evakuasi
Militer Ukraina mengatakan sedang bekerja untuk menyesuaikan rute bagi warga sipil setelah serangan di Kramatorsk.
Serhii Haidai, gubernur militer wilayah Luhansk timur Ukraina, mengatakan serangan itu berarti perubahan sedang dilakukan pada rute.
"Kami siap, kami akan terus mengevakuasi orang," kata Haidai.
Odesa di Bawah Jam Malam
Pihak berwenang di wilayah selatan Odesa telah memberlakukan jam malam untuk hari Sabtu setelah serangan mematikan di Kramatorsk.
Warga telah diminta untuk tinggal di rumah dari jam 9 malam waktu setempat pada hari Jumat hingga jam 6 pagi pada hari Minggu pagi.
Rusia Masih Hadapi Masalah Logistik
Amerika Serikat (AS) yakin militer Rusia belum memecahkan masalah logistik dan pemeliharaan mereka, kata seorang pejabat senior pertahanan.
Pejabat itu mengatakan masalah itu berarti bahwa mereka tidak mungkin dapat memperkuat pasukan mereka di bagian timur Ukraina dengan kecepatan tinggi.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Ca)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.