Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Strategi Perang Harga Trump, Ancam Bakal Naikkan Tarif Impor ke Denmark Bila Tak Serahkan Greenland

Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25 persen kepada seluruh produk Denmark yang masuk ke AS.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Strategi Perang Harga Trump, Ancam Bakal Naikkan Tarif Impor ke Denmark Bila Tak Serahkan Greenland
X/Twitter
Presiden terpilih AS Donald Trump 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden terpilih AS ke-47 Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25 persen kepada seluruh produk Denmark yang masuk ke AS.

Ancaman ini dilontarkan Trump untuk menggertak Denmark agar negara itu menyerahkan Greenland secara penuh ke AS.

Trump menjelaskan alasan ia minat mencaplok Greenland karena wilayah itu dianggap penting untuk menjaga keamanan ekonomi dan nasional Amerika Serikat.

Baca juga: Greenland Tolak Ambisi Donald Trump: Tidak untuk Dijual

Tak tanggung-tanggung untuk mempercepat proses pencaplokan ini, Trump memberi sinyal akan menggunakan kekuatan militer atau ekonomi untuk menguasai  Greenland.

Ini adalah bagian dari agenda ekspansionis yang lebih luas yang telah diungkapkannya sejak memenangkan pemilu 5 November 2024, sebagaimana dikutip dari Bloomberg

Greenland sendiri merupakan pulau terbesar di dunia yang dihuni oleh lebih dari 56 ribu orang. Greenland memiliki posisi geopolitik yang unik, yaitu antara Amerika Serikat dan Eropa.

Berita Rekomendasi

Ibu kotanya, Nuuk, lebih dekat ke New York dibandingkan ke ibu kota Denmark, Kopenhagen. Wilayah ini dulunya bekas koloni Denmark dan kini menjadi wilayah otonom dari kerajaan Denmark.

Menurut peneliti senior di Institut Studi Internasional Denmark, Ulrik Pram Gad, Amerika Serikat sejak lama memandang Greenland sebagai kunci bagi keamanan AS.  Ini karena Jalur Barat Laut yang merupakan jalur pelayaran strategis dunia membentang di sepanjang pantai Greenland.

Greenland juga diklaim memiliki simpanan minyak dan gas, serta logam tanah jarang yang sangat diminati untuk mobil listrik dan turbin angin transisi hijau, serta untuk pembuatan peralatan militer.

Dengan menguasai Greenland AS diproyeksikan dapat menggenjot produksi bahan mineral yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik, mengalahkan China yang saat ini mendominasi produksi bahan mineral dunia.

Baca juga: Trump Pertimbangkan Taktik Ekonomi dan Militer untuk Kuasai Greenland dan Terusan Panama

Greenland Ditawar Rp1,6 Triliun

Perebutan Greenland sebelumnya telah dilakukan Presiden AS ke-33, Harry S. Truman, pada masa jabatannya ia  pernah menawarkan Denmark dengan uang 100 juta dollar AS atau sekitar Rp1,6 triliun untuk menyerahkan Greenland.

Tawaran ini bahkan tercatat dalam dokumen yang pertama kali dilaporkan oleh media Denmark. Namun Denmark menolak tawaran tersebut. Denmark mengatakan Greenland adalah daerah jajahan Denmark hingga 1953 yang berstatus wilayah otonom Denmark.

Terbaru merespon perebutan wilayah yang dilakukan Donald Trump dan Greenland, Perdana Menteri Greenland Mute Bourup Egede menyatakan kesiapan negaranya untuk merdeka dari Denmark. Mereka siap menjadi negara independen.

"Sejarah dan kondisi saat ini menunjukkan bahwa kerja sama kami dengan Kerajaan Denmark belum berhasil menciptakan kesetaraan penuh," kata Egede.

"Sekarang saatnya bagi negara kita untuk mengambil langkah selanjutnya. Seperti negara-negara lain di dunia, kita harus bekerja untuk menghilangkan hambatan-hambatan kerja sama - yang dapat kita gambarkan sebagai belenggu kolonialisme - dan melangkah maju," tegasnya.

Egede mengatakan keputusan untuk merdeka ada di tangan rakyat Greenland. Namun, ia belum mengumumkan kapan pemungutan suara akan dilaksanakan.

Meskipun demikian sebagian besar dari 57 ribu orang penduduk Greenland dilaporkan setuju merdeka dari Denmark

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas