Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Rusia Dilaporkan Rudapaksa Puluhan Perempuan Muda Ukraina di Ruang Bawah Tanah

Tentara Rusia diduga melakukan rudapaksa atau pemerkosaan terhadap sejumlah wanita selama menguasai Bucha, daerah pinggiran Kiev.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tentara Rusia Dilaporkan Rudapaksa Puluhan Perempuan Muda Ukraina di Ruang Bawah Tanah
AFP/GENYA SAVILOV
Foto ini diambil pada 6 April 2022 menunjukkan mainan dan barang-barang pribadi di antara gemuruh di depan bangunan tempat tinggal yang hancur, di kota Borodianka, barat laut Kyiv. - Mundurnya Rusia minggu lalu telah meninggalkan petunjuk tentang pertempuran yang dilancarkan untuk menguasai Borodianka, hanya 50 kilometer (30 mil) barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. (Photo by Genya SAVILOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Tentara Rusia diduga melakukan rudapaksa atau pemerkosaan terhadap sejumlah wanita selama menguasai Bucha, daerah pinggiran Kiev.

Kasus itu semakin mencuat setelah ditemukan begitu banyak mayat warga sipil di Bucha sejak tentara Rusia meninggalkan kota itu.

Komisaris Ombudsman Hak Asasi Manusia Ukraina, Lyudmyla Denisova mengaku tengah mendokumentasikan beberapa kasus pemerkosaan serta kekerasan seksual lain.

Sebagaimana diwartakan BBC, Selasa (12/4/2022), salah satu laporan kasus yang sampai ke meja Denisova adalah dugaan perbudakan seksual di sebuah rumah di Bucha.

Denisova menyebut sekelompok tentara Rusia menyekap 25 perempuan Ukraina di sebuah rubanah atau ruangan bawah tanah lalu memperkosa mereka berkali-kali.

Baca juga: Marina Ovsyannikova, Jurnalis Rusia yang Lakukan Protes Anti-perang di TV Kini Direkrut Media Jerman

Sebagian korban masih di bawah umur.

“Sekitar 25 gadis dan wanita berusia 14 hingga 24 tahun diperkosa secara sistematis selama pendudukan di ruang bawah tanah sebuah rumah di Bucha. Sembilan di antaranya hamil,” kata Denisova dikutip BBC.

Berita Rekomendasi

“Tentara Rusia mengatakan kepada mereka bahwa mereka akan diperkosa hingga tidak mau lagi melakukan kontak seksual dengan pria mana pun, untuk mencegah mereka melahirkan bayi Ukraina,” sambungnya.

Selain itu, Denisova menyampaikan ada satu laporan yang menyebut seorang perempuan 16 tahun diperkosa di jalanan.

Kakak perempuan itu dipaksa menonton pemerkosaan.

“Seorang wanita 25 tahun memanggil kami dan memberi tahu bahwa adiknya yang berusia 16 tahun diperkosa di jalanana di depan matanya sendiri. Katanya, mereka berteriak ‘Ini akan terjadi ke setiap pelacur Nazi’ selama mereka memperkosa adiknya,” tutur Denisova.

Denisova sendiri mengaku skala kekerasan seksual selama pendudukan Rusia belum bisa diketahui sepenuhnya.

Ia menyebut tidak semua korban mau bicara.

Denisova pun menyebut Ukraina akan meminta pengadilan khusus oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengadili Vladimir Putin atas dugaan kejahatan perang, termasuk pemerkosaan oleh tentara Rusia.

Anna (bukan nama sebenarnya), korban pemerkosaan kombatan Chechnya di Bucha, trauma atas kejadian yang menimpanya dan bertanya-tanya mengapa Putin nekat meluncurkan invasi dan tentaranya bertindak brutal.

“Saya ingin menanyai Putin, mengapa ini terjadi? Saya tidak mengerti. Kita tidak hidup di Zaman Batu, kenapa dia tidak mau berunding? Mengapa dia menjajah dan membunuh?” kata Anna.

Pembicaraan Disadap

Sebuah pembicaraan tentara Rusia yang disadap mengungkapkan bahwa mereka telah memerkosa seorang gadis Ukraina berusia 16 tahun.

Pembicaraan yang disadap itu telah dimiliki oleh Badan Keamanan Ukraina, SSU.

Pada pembicaraan tersebut, seorang tentara Rusia terdengar berbicara tentang tindakan keji mereka di radio.

Dalam pembicaraan mengerikan tersebut, seorang tentara mengungkapkan, pelaku pemerkosaan adalah tiga rekannya dari unit tank.

“Ada tiga pria yang menggunakan tank di sini. Mereka memerkosa seorang gadis,” bunyi rekaman tersebut dikutip dari Daily Star, Kamis (31/3/2022) lalu.

Kemudian terdengar suara perempuan yang menyela dan bertanya. “Siapa yang melakukannya?”

Tentara Rusia tersebut kemudian meresponsnya dan menjelaskan usia sang gadis.

“Tiga orang personel tank. Ia (gadis itu) baru berusia 16 tahun,” sambungnya.

Perempuan itu kemudian bertanya, apakah pelakunya tentara mereka. Sang tentara kemudian membenarkannya.

Perempuan tersebut kemudian terdengar memaki dengan bahasa Rusia.

Pemerkosaan yang dilakukan oleh tentara Rusia dilaporkan telah terjadi di sejumlah kota Ukraina.

Dua perempuan Ukraina yang diperkosa telah mengungkapkan apa yang mereka alami.

Bahkan, salah satu dari mereka mengungkapkan bahwa suaminya ditembak mati, sebelum kemudian tentara Rusia memerkosanya.

SSU telah mengumpulkan bukti-bukti dari kejahatan perang Rusia untuk disidangkan di Mahkamah Internasional Den Haag.

Bukti-bukti yang dikumpulkan berasal dari layanan percakapan, hotline, aplikasi pesan dan juga pesan elektronik.

Rekaman pembicaraan tersebut telah disebarkan oleh SSU, menyusul adanya keraguan yang berkembang terkait negosiasi damai Kremlin.

Rusia sendiri diklaim telah melakukan sejumlah kejahatan perang pada invasi yang mereka sebut sebagai 'operasi militer khusus' itu.

Sumber: BBC/Daily Star/Kompas.TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas