Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Rusia Ancam Kerahkan Senjata Nuklir dan Rudal Hipersonik jika Swedia-Finlandia Gabung NATO

Rusia memperingatkan NATO bahwa Kremlin akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik di eksklave Eropa, jika Finlandia dan Swedia bergabung.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
zoom-in Rusia Ancam Kerahkan Senjata Nuklir dan Rudal Hipersonik jika Swedia-Finlandia Gabung NATO
AFP/-
Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia memperingatkan NATO bahwa Kremlin akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik di eksklave Eropa, jika Finlandia dan Swedia bergabung dalam aliansi.

Finlandia, yang berbatasan langsung dengan Rusia, serta Swedia sedang mempertimbangkan untuk bergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Dalam konferensi pers pada Rabu (13/4/2022), Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan keputusan bergabung tidaknya akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan.

Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan pada Kamis (14/4/2022), jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, angkatan laut, dan udaranya di Laut Baltik.

Suasana salah satu sudut kota di Finlandia
Suasana salah satu sudut kota di Finlandia (Telegraph via tribunnewsbogor.com)

Baca juga: Pertukaran Tahanan dengan Rusia, 30 Warga Ukraina Dibebaskan Termasuk 8 Warga Sipil

Baca juga: Rusia Ancam Serangan Nuklir jika Finlandia dan Swedia Bergabung dengan NATO

Dilansir Reuters, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin ini juga secara eksplisit mengungkapkan ancaman pengerahan senjata nuklir. 

Ia mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik yang "bebas nuklir", di mana Rusia memiliki eksklave Kaliningrad yang diapit di antara Polandia dan Lithuania.

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik - keseimbangan harus dipulihkan," kata Medvedev, yang menjabat Presiden Rusia dari tahun 2008 hingga 2012.

Berita Rekomendasi

Medvedev berharap Finlandia dan Swedia berfikir masuk akal soal ancaman jika mereka bergabung dengan NATO.

Sebab jika tidak, kata Medvedev, kedua negara ini harus hidup dengan senjata nuklir dan rudal hipersonik yang bersiaga di perbatasannya.

Sementara itu, Washington juga memberi tanggapan mengenai hal ini.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, tidak ada perubahan dalam posisi Washington dan mengulangi bahwa "NATO dalam pintu terbuka".

"Tanpa berbicara dengan negara mana pun secara khusus, kami tidak akan khawatir bahwa perluasan aliansi pertahanan akan melakukan apa pun selain mempromosikan stabilitas di benua Eropa," kata juru bicara Ned Price dalam sebuah konferensi pers.

Rusia memiliki persenjataan hulu ledak nuklir terbesar di dunia.

Bersama dengan China dan Amerika Serikat, ketiga negara ini memimpin dalam hal teknologi rudal hipersonik secara global.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.
Mantan Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev. (Daily Star/Getty)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas