Serangan Udara Militer Pakistan Tewaskan 47 Warga Afghanistan
Korban tewas serangan udara militer Pakistan di Afghanistan timur telah meningkat menjadi 47 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Korban tewas serangan udara militer Pakistan terhadap warga sipil di Provinsi Khost dan Kunar, Afghanistan Timur pada Sabtu (16/4/2022) meningkat menjadi 47 orang.
Sementara 22 lainnya mengalami luka-luka.
Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Ketegangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan telah meningkat sejak Taliban merebut kekuasaan tahun lalu.
Islamabad mengklaim kelompok-kelompok bersenjata melakukan serangan rutin dari tanah Afghanistan.
Sejak pengambilalihan Taliban, Islamabad telah memimpin dalam menekan dunia untuk terlibat dengan pemerintah Afghanistan yang didorong oleh agama.
“Empat puluh satu warga sipil, terutama wanita dan anak-anak, tewas dan 22 lainnya terluka dalam serangan udara oleh pasukan Pakistan di dekat Garis Durand di provinsi Khost,” kata Shabir Ahmad Osmani, direktur informasi dan budaya di Khost, Minggu (17/4/2022), dikutip dari Al Jazeera.
Dua pejabat lainnya juga telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas di Khost.
Sementara seorang pejabat Afghanistan mengatakan pada hari Sabtu (16/4/2022) bahwa enam orang tewas di provinsi Kunar.
Baca juga: 7 Tentara Pakistan Tewas dalam Penyergaban di Dekat Perbatasan Afghanistan
Baca juga: Pakistan dan Arab Saudi Sebut Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa Sebagai Pelanggaran Kemanusiaan
Saluran berita terbesar Afghanistan, TOLO News, menayangkan gambar-gambar mayat anak-anak yang dikatakan tewas dalam serangan udara itu.
Saluran yang sama menunjukkan protes oleh ratusan warga di Khost yang mengutuk Pakistan dan meneriakkan slogan-slogan anti-Pakistan.
Militer Pakistan belum mengomentari serangan itu, tetapi pada hari Minggu kementerian luar negeri di Islamabad mendesak pihak berwenang Taliban di Kabul untuk mengambil tindakan tegas terhadap pejuang bersenjata yang melancarkan serangan terhadap Pakistan dari tanah Afghanistan.
"Teroris menggunakan tanah Afghanistan dengan impunitas untuk melakukan kegiatan di dalam Pakistan," kata pernyataan itu, yang dalam bahasanya sangat kasar.
Tidak diketahui apakah Perdana Menteri baru Pakistan Shehbaz Sharif akan mendukung Taliban Afghanistan seperti pendahulunya, Imran Khan, seorang bintang kriket yang berubah menjadi pemimpin Islam konservatif, yang digulingkan dari kekuasaan akhir pekan lalu dalam situasi politik yang penuh gejolak.