3 Ledakan Guncang Sekolah di Afghanistan: 6 Orang Tewas, 11 Lainnya Terluka
Enam orang tewas dan 11 lainnya luka-luka akibat ledakan yang menghantam sebuah sekolah anak laki-laki di Afghanistan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
Islamabad mengklaim kelompok-kelompok bersenjata melakukan serangan rutin dari tanah Afghanistan.
Sejak pengambilalihan Taliban, Islamabad telah memimpin dalam menekan dunia untuk terlibat dengan pemerintah Afghanistan yang didorong oleh agama.
“Empat puluh satu warga sipil, terutama wanita dan anak-anak, tewas dan 22 lainnya terluka dalam serangan udara oleh pasukan Pakistan di dekat Garis Durand di provinsi Khost,” kata Shabir Ahmad Osmani, direktur informasi dan budaya di Khost, Minggu (17/4/2022), dikutip dari Al Jazeera.
Dua pejabat lainnya juga telah mengonfirmasi jumlah korban tewas di Khost.
Sementara seorang pejabat Afghanistan mengatakan pada hari Sabtu (16/4/2022), enam orang tewas di provinsi Kunar.
Baca juga: 7 Tentara Pakistan Tewas dalam Penyergaban di Dekat Perbatasan Afghanistan
Saluran berita terbesar Afghanistan, TOLO News, menayangkan gambar-gambar mayat anak-anak yang dikatakan tewas dalam serangan udara itu.
Saluran yang sama menunjukkan protes oleh ratusan warga di Khost yang mengutuk Pakistan dan meneriakkan slogan-slogan anti-Pakistan.
Militer Pakistan belum mengomentari serangan itu, tetapi pada hari Minggu, kementerian luar negeri di Islamabad mendesak pihak berwenang Taliban di Kabul untuk mengambil tindakan tegas terhadap pejuang bersenjata yang melancarkan serangan terhadap Pakistan dari tanah Afghanistan.
"Teroris menggunakan tanah Afghanistan dengan impunitas untuk melakukan kegiatan di dalam Pakistan," kata pernyataan itu, yang dalam bahasanya sangat kasar.
Tidak diketahui apakah Perdana Menteri baru Pakistan Shehbaz Sharif akan mendukung Taliban Afghanistan seperti pendahulunya, Imran Khan, seorang bintang kriket yang berubah menjadi pemimpin Islam konservatif, yang digulingkan dari kekuasaan akhir pekan lalu dalam situasi politik yang penuh gejolak.
Taliban menyangkal menyembunyikan pejuang bersenjata Pakistan, tetapi juga marah dengan pagar yang didirikan Islamabad di sepanjang 2.700 km perbatasan bersama kedua negara.
(Tribunnews.com/Yurika)