Pakar Cina Ungkap Platform Beehive, Senjata Siber CIA buat Mata-matai Dunia
Beehave memiliki kemampuan komando dan kontrol terpadu dan menampilkan perilaku kecerdasan buatan.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Sebuah senjata siber yang dikembangkan bersama Central Intelligence Agency (CIA) AS dan raksasa pertahanan Northrop Grumman baru-baru ini diungkap para pakar keamanan siber Cina.
Senjata siber menunjukkan momok kompleks industri militer AS telah sepenuhnya menembus jaringan internasional dan terus mendorong hegemoni AS di dunia maya. Demikian dipublikasikan media Global Times, Selasa (19/4/2022).
Menurut sebuah laporan yang dikirim ke Global Times oleh Pusat Tanggap Darurat Virus Komputer Nasional, platform, bernama "Beehive," adalah senjata siber kuat CIA yang ditandai desain dan operasi canggih.
Senjata itu jelas menunjukkan kemampuan CIA di bidang perang siber. Seorang ahli dari pusat tersebut menjelaskan fitur platform "Beehive" adalah tipikal malware militer AS.
Baca juga: Ancaman Utama Cyber Security di 2022: Pencurian Data dan Ransomware
Baca juga: Jokowi: Potensi Kejahatan Cyber akan Semakin Meningkat
Baca juga: Cegah Ancaman Perang Biocyber, TNI akan Bentuk Satuan Nubika dan Siber Dilengkapi Peralatan Canggih
Platform ini dapat mendukung pemindaian jarak jauh, eksploitasi kerentanan, implantasi tersembunyi, pencurian rahasia, ekstraksi file, penetrasi intranet, dan penghancuran sistem.
Beehave memiliki kemampuan komando dan kontrol terpadu dan menampilkan perilaku kecerdasan buatan.
"Ini menunjukkan senjata siber CIA untuk meretas negara-negara asing telah menjadi sistematis, terukur, tanpa jejak, dan kecerdasan artifisial," kata pakar Cina yang tidak disebut Namanya oleh Global Times.
"Platform ini disembunyikan secara efektif. Penyerang CIA dapat menggunakan klien untuk mengirim 'kata kode' ke server untuk 'membangunkan' program kode yang berpotensi berbahaya dan menjalankan instruksi,” lanjutnya.
Untuk menghindari deteksi intrusi, setelah mengirim ' kata kode,' Beehive akan membuat saluran komunikasi terenkripsi sesuai dengan lingkungan target, untuk menghindari pemantauan teknis.
Untuk lebih menyembunyikan operasi spionasenya, CIA telah mengerahkan infrastruktur jaringan yang terkait platform "Beehive" di seluruh dunia.
Analisis data pemantauan menunjukkan CIA menetapkan beberapa batu loncatan dan saluran VPN antara kontrol utama dan host terminal, yang didistribusikan secara luas di Kanada, Prancis, Jerman, Malaysia, Turki, dan negara-negara lain.
"Meskipun para korban menemukan mereka telah diserang platform 'Sarang Lebah', masih sangat sulit bagi mereka untuk melacak asal-usulnya," kata pakar tersebut.
Target Pengawasan Bernilai Tinggi di Dunia
Menurut laporan itu, CIA membentuk sistem spionase global berdasarkan platform "Beehive" dan telah melakukan pengawasan dunia maya tanpa pandang bulu pada target dan selebritas bernilai tinggi di dunia.