Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB: Setidaknya 2.104 Warga Sipil di Ukraina Tewas Sejak Dimulainya Serangan Rusia

Angka ini mengacu pada data yang diberikan OHCHR dalam laman resminya pada Selasa kemarin.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in PBB: Setidaknya 2.104 Warga Sipil di Ukraina Tewas Sejak Dimulainya Serangan Rusia
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Seorang pemuda berjalan di jalan Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang di Rusia. tetangga. - *CATATAN EDITOR: Gambar ini diambil selama perjalanan yang diselenggarakan oleh militer Rusia.* (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sejak Rusia memulai invasi skala penuhnya ke Ukraina, Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yang disebut OHCHR telah mencatat 4.890 korban sipil di negara itu.

Rinciannya adalah 2.104 tewas dan 2.862 merupakan korban luka-luka.

Angka ini mengacu pada data yang diberikan OHCHR dalam laman resminya pada Selasa kemarin.

Dikutip dari laman Ukrinform, Rabu (20/4/2022), secara khusus, diantara mereka yang tewas, 556 merupakan pria, 333 wanita, 39 anak perempuan, 60 anak laki-laki, serta 71 anak-anak dan 1.045 orang dewasa yang belum diketahui jenis kelaminnya.

Baca juga: Jika Rusia Tetap Diundang ke KTT G20, Negara Barat Ancam Walk-Out

Sedangkan mereka yang terluka termasuk diantaranya 331 pria, 264 wanita, 59 anak perempuan, dan 63 anak laki-laki, serta 155 anak-anak dan 1.990 orang dewasa yang juga belum diketahui jenis kelaminnya.

Perlu digarisbawahi bahwa sebagian besar korban sipil yang tercatat, tewas karena disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas.

Berita Rekomendasi

Termasuk penembakan menggunakan artileri berat dan sistem peluncuran roket ganda, serta serangan rudal dan udara.

"OHCHR meyakini bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi, karena penerimaan informasi dari beberapa lokasi di mana konflik intens terjadi telah tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi. Ini menyangkut misalnya Mariupol dan Volnovakha (wilayah Donetsk), Izium (wilayah Kharkiv), Popasna (wilayah Luhansk), dan Irpin (wilayah Kyiv), di mana ada dugaan banyak korban sipil. Angka-angka ini sedang dikuatkan lebih lanjut dan tidak termasuk dalam statistik di atas," kata OHCHR.

Baca juga: Finlandia akan Berikan Bantuan Militer Tambahan ke Ukraina

Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan dimulainya invasi skala penuh ke Ukraina.

Sejak saat itu, pasukan Rusia telah menembaki dan menghancurkan fasilitas infrastruktur utama, melakukan penembakan besar-besaran di daerah pemukiman di kota-kota dan desa-desa di Ukraina menggunakan artileri, beberapa peluncur roket dan rudal balistik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas