Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Rusia Mulai Serang Donbass di Ukraina, 200 Orang Diperkirakan Tewas

Berita internasional didominasi oleh serangan Rusia di Ukraina, yang mulai memfokuskan pasukannya di wilayah Donbass.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in POPULER Internasional: Rusia Mulai Serang Donbass di Ukraina, 200 Orang Diperkirakan Tewas
RONALDO SCHEMIDT / AFP
Sebuah mobil van yang terbakar terlihat dalam perjalanan kosong ke Popasna, wilayah Donbass Ukraina, pada 14 April 2022 di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah berita populer Tribunnews di kanal Internasional terangkum dalam artikel ini.

Berita internasional didominasi oleh serangan Rusia di Ukraina, yang mulai memfokuskan pasukannya di wilayah Donbass.

Kota pertama telah direbut dan sekitar 200 orang menjadi korbannya.

Sementara itu di Mariupol, pabrik baja Azovstal tempat warga Ukraina berlindung, ditembaki oleh Rusia.

Dengan keadaan yang makin berbahaya, analis menyebut kemungkinan Perang Dunia III meningkat.

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Rusia Mulai Serang Donbass di Ukraina Timur, Apa Alasan dan Pentingnya Wilayah Itu Bagi Putin?

BERITA REKOMENDASI

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa pertempuran Donbass telah dimulai, merujuk pada serangan pasukan Rusia di wilayah Ukraina timur.

"Kami sekarang dapat mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memulai pertempuran Donbas, yang telah lama mereka persiapkan," kata Zelensky.

"Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang didorong ke sana, kami akan bertarung. Kami akan membela diri. Kami akan melakukannya setiap hari," imbuhnya.

Dalam sebuah postingan media sosial, militer Ukraina mengatakan "perang fase kedua telah dimulai".

Pertempuran kali ini dikhawatirkan akan lebih sengit daripada perang mana pun sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

Baca juga: Fase Kedua Perang Rusia-Ukraina, Pertempuran Donbass Dimulai

Baca juga: UNICEF: Lebih dari 6 Juta Warga Ukraina Berjuang Setiap Harinya untuk Memperoleh Air Minum

Dimana letak Donbass?

Peta Donetsk dan Luhansk (Donbass)
Peta Donetsk dan Luhansk (Donbass) (via BBC.com)

Dilansir ABC Net Australia, Donbass atau Donbas mengacu pada wilayah Donetsk dan Luhansk di tenggara Ukraina.

Sementara itu, menurut laporan BBC, yang dimaksud Donbas oleh Putin adalah keseluruhan dari dua wilayah besar di timur yakni Luhansk dan Donetsk, yang membentang dari luar Mariupol di selatan sampai ke perbatasan utara.

Daerah ini merupakan jantung industri, yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia.

Di tempat inilah, tumbuh kelompok separatis yang didukung Moskow yang memerangi pemerintah Ukraina selama delapan tahun terakhir.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Pasukan Rusia Rebut Kota Pertama dalam Pertempuran di Donbass, 200 Orang Diperkirakan Tewas

Pasukan Rusia telah merebut Kota Kreminna di Wilayah Donbass, Ukraina Timur pada Selasa (19/4/2022) waktu setempat.

Kreminna, sebuah kota yang dihuni sekitar 18.000 orang dan berada di sekitar 560 km di tenggara Ibu Kota Kyiv, menjadi kota pertama yang direbut Rusia dalam serangan di wilayah Donbass.

Gubernur Lugansk, Sergiy Gaiday, membenarkan soal direbutnya Kota Kreminna.

Ia menuturkan, pasukan Ukraina saat ini telah ditarik dari wilayah tersebut setelah diserang Rusia dari semua sisi.

Baca juga: Prediksi Ahli soal Serangan Donbass, Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta hingga Potensi Pakai Nuklir

Baca juga: Rusia Mulai Serang Donbass di Ukraina Timur, Apa Alasan dan Pentingnya Wilayah Itu Bagi Putin?

"Kreminna berada di bawah kendali 'Orc' (Rusia). Mereka telah memasuki kota," kata Sergiy Gaiday dalam konferensi pada hari Selasa ini.

"Tentara kami harus mundur. Mereka telah menempatkan diri mereka di posisi baru dan terus memerangi tentara Rusia. Merea telah menyerang dari semua sisi," ujarnya, dikutip dari The Guardian.

Ia menambahkan, korban tewas diperkirakan mencapai 200 orang.

Namun, ia menduga ada lebih banyak korban di lapangan.

"Tidak mungkin menghitung jumlah korban tewas di antara penduduk sipil. Kami memiliki statistik resmi – sekitar 200 orang tewas."

"Tetapi, kenyataannya ada lebih banyak lagi," katanya, tanpa menjelaskan perkiraan jumlah korban tewas.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Pasukan Rusia Tembaki Pabrik Baja Azovstal di Mariupol Tempat Berlindung Ratusan Orang Ukraina

Komandan Resimen Azov, Letnan Kolonel Denys Prokopenko mengatakan pasukan Rusia menembaki pabrik baja Azovstal "dengan sukarela" di Mariupol saat ratusan orang berlindung di dalamnya.

Prokopenko adalah komandan salah satu unit Ukraina yang mempertahankan Mariupol.

Prokopenko mengatakan dalam sebuah unggahan di akun Telegram bahwa mereka yang berlindung adalah warga dari segala usia.

Di antaranya, wanita, anak-anak, dan keluarga para pembela Mariupol.

"Mereka berlindung di ruang bawah tanah dan bunker dari 'dunia Rusia'," kata Prokopenko.

Baca juga: UPDATE Rusia Lakukan Serangan Besar-besaran di Ukraina Timur untuk Rebut Donbas

Baca juga: Pejuang Ukraina Belum Menyerah, Pasukan Rusia Bakal Tutup Mariupol Mulai Senin

Menurut Prokopenko, mereka yang berlindung menemukan satu-satunya tempat perlindungan yang tersedia di sebelah tentara Ukraina, yang masih mempertahankan kota dari pasukan Rusia.

"Pasukan pendudukan Rusia dan wakilnya dari Republik Rakyat Luhansk/Republik Rakyat Donetsk tahu tentang warga sipil dan tetap menembaki pabrik dengan sukarela," kata Prokopenko.

"Mereka menggunakan bom jatuh bebas, roket, bom penghancur bunker, dan semua jenis artileri, baik darat maupun laut, untuk serangan tanpa pandang bulu."

Prokopenko menambahkan, setelah menghancurkan teater kota, rumah sakit bersalin, sekolah, taman kanak-kanak, dan rumah warga, pasukan Rusia sekarang menawarkan evakuasi dan ingin menyelamatkan warga sipil.

"Ini adalah orang yang sama. Dan tidak ada yang percaya," kata Prokopenko.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Analisis Pakar, Dunia Jadi Lebih Berbahaya, Peluang Perang Dunia III Meningkat

Wang Wen, Dekan Eksekutif Institut Studi Keuangan Chongyang (RDCY) menyatakan, konflik bersenjata Rusia-Ukraina membuat dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya.

Dipublikasikan Russia Today Selasa (19/4/2022), Wang Wen menyatakan, di permukaan itu pertempuran militer antara Kiev dan pasukan Moskow di palagan barat dan selatan.

Namun, pada intinya, konflik Rusia-Ukraina adalah pecahnya konfrontasi total seperti Perang Dingin di Eropa Timur.

Juga merupakan serangan balik skala penuh oleh Rusia terhadap ekspansi strategis AS dan blok militer NATO-nya yang tak ada habisnya.

Baca juga: Rusia Peringatkan Rencana Operasi Palsu Inteijen Ukraina di Odessa

Baca juga: Rusia Mulai Serang Donbass di Ukraina Timur, Apa Alasan dan Pentingnya Wilayah Itu Bagi Putin?

Baca juga: Wajibkan Rubel untuk Bayar Gas Rusia, Strategi Vladimir Putin Hancurkan Dolar AS

Wakil Dekan Sekolah Jalur Sutra Universitas Renmin Cina itu menambahkan, meskipun tak secara resmi mengirim pasukan, AS dan NATO menggunakan segala cara untuk terlibat.

Mereka menjatuhkan sanksi keuangan, blokade informasi, dukungan intelijen, navigasi satelit, dan teknologi udara dan ruang angkasa untuk menekan Rusia secara menyeluruh.

Dalam hampir dua bulan sejak konflik dimulai, barat telah memberlakukan lebih dari 5.000 sanksi terhadap Rusia.

Sanksi ini 50 persen lebih banyak dari yang telah dijatuhkan AS terhadap Iran selama 40 tahun terakhir.

Lebih banyak lagi bantuan militer dan sanksi keuangan dari negara-negara NATO yang sedang disiapkan.

Ini tidak diragukan lagi seperti menuangkan bahan bakar ke api, merangsang Rusia melawan lebih banyak.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas