Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gajinya Menggiurkan, Puluhan Warga Ethiopia Daftar Jadi Pasukan Sukarelawan Rusia Melawan Ukraina

Desas-desustentang pembayaran $ 2.000, sekitar Rp 28 juta untuk bergabung dan kemungkinan bekerja di Rusia setelah perang menggoda warga Ethiopia

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Gajinya Menggiurkan, Puluhan Warga Ethiopia Daftar Jadi Pasukan Sukarelawan Rusia Melawan Ukraina
AP
Puluhan warga Ethiopia antre di depan Kedutaan Besar Rusia di Addis Ababa untuk mendaftar menjadi pasukan sukarelawan 

TRIBUNNEWS.COM, ADDIS ABABA - Ratusan warga Ethiopia mendaftar menjadi pasukan sukarelawan Rusia melawan Ukraina.

Mengingat  diminati, mereka rela  antre untuk saat mendaftar.

Ethiopia diketahui telah menyuarakan solidaritas dengan Rusia karena  menikmati hubungan dekat dengan negara Tanduk Afrika itu sejak era Uni Soviet.

Desas-desus media sosial tentang pembayaran $ 2.000, sekitar Rp 28 juta untuk bergabung dan kemungkinan bekerja di Rusia setelah perang menggoda warga Ethiopia.

Banyak bagian Ethiopia terbelah oleh konflik dan inflasi tahunan sampai 30 persen.

"Saya bersedia mendukung pemerintah Rusia dan, sebagai imbalannya, begitu saya keluar, saya akan mendapat manfaat," kata Leta Kibru kepada Reuters pada Kamis (21/4/2022) di luar kedutaan.

Baca juga: Bertemu Dubes Uni Eropa, KSP Moeldoko Tegaskan Sikap Indonesia Netral soal Konflik Ukraina-Rusia

Dia kembali untuk memeriksa apa yang dia katakan sebagai aplikasi permohonannya.

Berita Rekomendasi

"Hidup di Ethiopia menjadi sulit," kata pedagang kaki lima berusia 30 tahun itu.

Dia mengatakan telah pensiun dari tentara Ethiopia pada 2018 dan sekarang menjual pakaian dan ponsel.

"Yang saya butuhkan adalah tinggal di Eropa," harapnya.

 Leta mengatakan telah mendengar tentang pembayaran $2.000 dari teman-teman yang telah mendaftar.

Dua orang lainnya dalam antrean minggu ini mengatakan telah melihat posting di Facebook yang mengatakan kedutaan sedang merekrut orang-orang untuk berperang di Ukraina.

Reuters tidak dapat menemukan posting apa pun tentang masalah ini dari sumber resmi atau mengonfirmasi tawaran semacam itu.

Desas-desus tersebut mengikuti laporan berita pada bulan Maret 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan lampu hijau hingga 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas