Serangan Rudal Rusia di Odessa Tewaskan 8 Orang, Termasuk Bayi 3 Bulan
Delapan orang tewas dalam serangan rudal di Odessa, Ukraina. Korban tewas termasuk seorang wanita dan bayinya yang berusia tiga bulan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Delapan orang tewas dalam serangan rudal di pelabuhan selatan Odessa, Ukraina.
Korban tewas termasuk seorang wanita Ukraina dan bayi perempuannya yang berusia tiga bulan.
Serangan rudal pada hari Sabtu (23/4/2022) adalah serangan besar pertama di atau dekat Odesa sejak awal April.
Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina, mengecam serangan itu.
“Di antara mereka yang tewas adalah seorang bayi perempuan berusia tiga bulan. Bagaimana dia mengancam Rusia? Tampaknya membunuh anak-anak hanyalah ide nasional baru dari Federasi Rusia,” katanya kepada wartawan di Kyiv, dikutip dari Al Jazeera.
Kantor berita UNIAN mengatakan ibu bayi itu, Valeria Glodan, dan neneknya juga tewas dalam serangan itu.
Baca juga: Pejabat AS Akan ke Ukraina Bahas Kebutuhan Senjata Hadapi Rusia
Baca juga: Rusia Selidiki Keberadaan Pasukan Elite SAS Inggris di Ukraina
Zelenskyy mengatakan 18 lainnya terluka dalam serangan hari Sabtu.
Presiden Ukraina mengatakan Rusia telah menembakkan sebagian besar persenjataan misilnya ke Ukraina.
“Tentu saja, mereka masih memiliki misil yang tersisa. Tentu saja, mereka masih bisa melanjutkan teror rudal terhadap rakyat kita,” katanya.
“Tetapi apa yang telah mereka lakukan adalah argumen yang cukup kuat bagi dunia untuk akhirnya mengakui Rusia sebagai negara sponsor terorisme dan tentara Rusia sebagai organisasi teroris.”
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menggunakan rudal presisi tinggi untuk menghancurkan terminal logistik di Odesa yang berisi senjata yang dipasok oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Rusia juga menuduh bahwa layanan khusus Ukraina di Odesa sedang mempersiapkan provokasi dengan penggunaan zat kimia beracun yang kemudian dapat disalahkan pada Rusia.
Ia menambahkan bahwa pasukan Rusia telah membunuh hingga 200 tentara Ukraina dan menghancurkan lebih dari 30 kendaraan pada hari Sabtu.
Jenderal Rusia Rustam Minnekayev mengatakan pada hari Jumat bahwa Moskow menginginkan kendali atas seluruh Ukraina selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.