Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cina Antisipasi Seretnya Pasokan Minyak Sawit dari Indonesia

Cina mengimpor 258.300 ton minyak sawit dari Indonesia dan 242.800 ton dari Malaysia pada kuartal pertama 2022.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Cina Antisipasi Seretnya Pasokan Minyak Sawit dari Indonesia
banjarmasinpost.co.id/idda royani
TBS - Tandan Buah Segar (TBS) ini akan diolah pabrik jadi Crude Palm Oil atau minyak mentah sawit yang dilarang diekspor oleh pemerintah RI. 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Cina bersiap mengantisipasi dampak larangan ekspor minyak sawit Indonesia.

Minyak sawit adalah minyak nabati paling banyak digunakan di China, yang semakin meningkatkan harga minyak nabati global di tengah inflasi akibat konflik Rusia-Ukraina.

Orang dalam industri Cina mengatakan sebagai importir minyak sawit terbesar kedua di dunia, Cina mungkin menghadapi kesulitan pasokan jangka pendek.

Pengusaha industri grosir dan eceran biji-bijian yang berbasis di Shanghai, Chen Hao mengatakan kepada Global Times, minyak kelapa sawit mencatatkan volume perdagangan tertinggi di Cina.

Baca juga: Pasar Minyak Nabati Dunia Bergejolak Setelah Indonesia Larang Ekspor CPO

Baca juga: Larangan Ekspor Sawit dan Minyak Goreng akan Membuat Stok di Pasaran Melimpah dan Harga Terjangkau

Baca juga: Anggota DPR Minta Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO Tidak Angin-anginan

"Harga domestik untuk minyak kedelai, minyak kacang tanah dan minyak colza akan naik karena meskipun permintaan secara keseluruhan tetap normal, minyak sawit, sumber pasokan utama, menurun," kata Chen.

Cina mengimpor 258.300 ton minyak sawit dari Indonesia dan 242.800 ton dari Malaysia pada kuartal pertama 2022.

Angka itu masing-masing menyumbang sekitar 52 persen dan 48 persen dari total impor Cina, menurut situs informasi perdagangan komoditas mysteel.com.

BERITA TERKAIT

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan larangan itu dikeluarkan untuk mengamankan pasokan makanan dalam negeri.

Dua eksportir besar biji-bijian, Rusia dan Ukraina, yang terkunci dalam konflik punya andil menaikkan harga minyak dunia.

Pada Oktober 2021, Jokowi mengumumkan ekspor minyak sawit mentah mungkin akan dilarang "di masa depan."

Biaya Produksi Industri Akan Melonjak

Jiao Shanwei, pemimpin redaksi cngrain.com, mengatakan dampak larangan harga minyak nabati Cina akan terlihat jelas dalam jangka pendek.

Biaya akan melonjak untuk pengguna hilir seperti produksi dan pemrosesan makanan.

“Tetapi operasi normal perdagangan minyak colza China-Rusia, dan kacang tanah yang diimpor dari AS di bawah perjanjian perdagangan bilateral, dapat meredakan ketegangan saat ini," kata Jiao.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas