Strategi AS Dukung Ukraina Bergeser, Kini Ingin Cegah Putin Membeli Lebih Banyak Senjata
Strategi AS dukung Ukraina bergeser, kini ingin mencegah Putin membeli lebih banyak senjata.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
![Strategi AS Dukung Ukraina Bergeser, Kini Ingin Cegah Putin Membeli Lebih Banyak Senjata](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-as-joe-biden-kiri-dan-presiden-rusia-vladimir-putin-kanan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Strategi Amerika Serikat (AS) untuk mendukung Ukraina melawan Rusia mengalami pergeseran.
Kini, AS memiliki tujuan ingin melemahkan pertahanan Rusia hingga kalah dalam perang.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv, Senin (25/4/2022).
Dalam pertemuan itu, Austin mengatakan bahwa AS ingin melihat Rusia melemah hingga tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukannya dalam menginvasi Ukraina.
Satu di antara strateginya adalah dengan menggelontorkan puluhan triliun untuk mendanai Ukraina dan memberikan beragam amunisi senjata.
Selain itu, AS juga akan lebih banyak memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Baca juga: Menlu Rusia Singgung soal Risiko Nuklir, Peringatkan Ukraina agar Tak Provokasi Perang Dunia III
Baca juga: PBB Siap Kumpulkan 2,25 Miliar Dolar AS Bantuan untuk Ukraina
Berbagai pejabat pun mengomentari strategi baru AS, termasuk seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional yang identitasnya disembunyikan.
Menurutnya, pernyataan Austin sejalan dengan apa yang menjadi tujuan AS dalam beberapa bulan terakhir.
"Kami ingin Ukraina menang. Salah satu tujuan kami adalah membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan hal seperti ini lagi, seperti yang dikatakan Sekretaris Austin."
"Itulah mengapa kami mempersenjatai Ukraina dengan senjata dan peralatan untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia, dan itulah mengapa kami menggunakan sanksi dan ekspor."
"Kontrol yang secara langsung ditargetkan pada industri pertahanan Rusia untuk melemahkan kekuatan ekonomi dan militer Rusia bertujuan untuk mengancam dan menyerang tetangganya," katanya kepada CNN, Selasa (26/4/2022).
Strategi Sudah Berjalan Selama Beberapa Minggu Terakhir
![Seorang wanita berbicara dengan seorang tentara Rusia ketika orang-orang menunggu dalam antrean pada distribusi makanan yang diselenggarakan oleh tentara Rusia dan sukarelawan di Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di seluruh Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/melihat-kota-mariupol-yang-diklaim-rusia-telah-dikuasai_20220414_112323.jpg)
Baca juga: Ini Syarat Kondisi Rusia Akan Gunakan Senjata Nuklirnya di Eropa
Selain itu, komentar juga datang dari seorang Diplomat Inggris.
Ia menyebut pergeseran dalam strategi ini sudah terjadi selama beberapa minggu terakhir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.